kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Makin Laris, Ekspor Motor Listrik Indonesia Sasar Asia Tenggara hingga Afrika


Sabtu, 19 Oktober 2024 / 19:05 WIB
Makin Laris, Ekspor Motor Listrik Indonesia Sasar Asia Tenggara hingga Afrika
ILUSTRASI. Permintaan ekspor motor listrik produksi dalam negeri tahun ini semakin meningkat.(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengungkap permintaan ekspor motor listrik produksi dalam negeri tahun ini semakin meningkat.

Ketua Asimoli Budi Setiyadi mengatakan Indonesia telah menerima kontrak baru untuk mengekspor 10.000 motor listrik ke Kamboja melalui PT Greentech Global Engineering yang memproduksi motor listrik merek Greentech.

"Sudah ada kerjasama antara Indonesia dengan Kamboja, saya tidak tahu persis nilainya berapa tapi sekitar 10.000 (unit) ekspor," ungkap Budi saat dihubungi Kontan, Jumat (18/10).

Baca Juga: Uni Eropa Berlakukan Pajak Tinggi hingga 45% untuk Mobil Listrik Buatan China

Selain Greentech, Budi menambahkan ekspor ke negara Asia Tenggara lainnya juga dilakukan oleh PT Terang Dunia dengan motor listrik mereka United E-Motor.

"Kalau yang dengan Malaysia itu adalah United. Tapi sekarang udah terkirim berapa (ekspor), saya belum terinfo. Tapi intinya pasar kita untuk ekspor itu besar," tambahnya.

Selain menyasar Asia Tenggara, Budi mengungkap bahwa pasar Afrika juga memiliki potensi besar sebagai sasaran ekspor motor listrik selanjutnya.

"Yang teman-teman sering diskusikan itu yang potensial di (ekspor) ke Afrika sama sebagian ke Asia Tenggara, seperti Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Timor Timur," tambahnya.

Namun, ia mengakui bahwa para produsen dalam negeri membutuhkan bantuan dan panduan lebih lanjut terkait pasar di Afrika maupun negara lainnya dari pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Melirik Peluang Ekspansi Kendaraan Listrik

"Ke depannya kami akan mengundang dari Kementerian Perdagangan dan lembaga terkait untuk bisa juga menghubungkan kita dengan buyer di beberapa negara, terutama di Afrika," ungkapnya.

Selain Afrika, Aismoli juga sedang mengusahakan produk motor listrik Indonesia dapat diterima di Australia, salah satu caranya dengan mengikuti pameran di negeri Kanguru tersebut.

"Beberapa merek akan kami bawa untuk bisa ikut pameran di Australia. Jadi nanti konsepnya bisa B2B ya dengan pengusaha-pengusaha Australia juga," ungkapnya.

Baca Juga: Ford Akan Pakai Lagi Pabrik di India yang Pernah Ditinggalkan

Adapun di dalam negeri, peminat motor listrik tercatat cukup tinggi. Ini terlihat dari habisnya kuota subsidi motor listrik yang diberikan pemerintah. 

Melansir dari Situs jejaring Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan BerMotor Listrik Roda Dua (Sisapira) mencatat bahwa alokasi anggaran yang disediakan untuk subsidi motor listrik senilai Rp 7 juta sudah habis atau terserap sepenuhnya.

Anggaran tersebut disiapkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebesar Rp350 miliar dengan target pencapaian penyaluran bantuan subsidi mencapai 50.000 unit motor listrik. 

Selanjutnya: Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Besok 20 Oktober 2024, Simak Aturannya

Menarik Dibaca: Master Bagasi Fokus Penuhi Kebutuhan Para Diaspora

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×