kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,24   -23,49   -2.53%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mari Elka Pangestu: Perkembangan ekonomi digital bermanfaat, tetapi jangan terlena


Selasa, 23 Juli 2019 / 18:33 WIB
Mari Elka Pangestu: Perkembangan ekonomi digital bermanfaat, tetapi jangan terlena


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) era Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan bahwa perkembangan dalam ekonomi digital tidak hanya pada sektor transportasi, tetapi juga pada perkembangan akses dan internet vision.

"Perkembangannya mulai dari sekadar mudahnya akses informasi, lalu ke marketplace, lalu ke bidang turisme, dan juga menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya pada Selasa (23/7).

Lapangan kerja baru yang tercipta contohnya pengemudi ojek online, selebgram, bahkan vlogger. Ia menyebutkan pekerjaan-pekerjaan modern tersebut terasa menjanjikan di era digital saat ini.

Selain dari sisi penambahan lapangan kerja baru, Mari Elka Pangestu juga menyoroti tentang e-commerce yang bisa menaikkan online consumption. Bahkan menurutnya tidak hanya menaikkan konsumsi online, tetapi juga menciptakan konsumsi baru, atau new consumption.

Baca Juga: CSIS: Aplikasi ride hailing berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital

Hal ini disebabkan oleh semakin mudahnya akses untuk membeli barang. Ia memberikan contoh, mungkin ada orang yang tidak melakukan konsumsi dengan alasan tidak dekat dengan tempat belanja, tetapi sekarang bisa berbelanja lewat online dan juga ada jasa transportasi online yang membantunya untuk bisa mendapat barang tersebut.

Ia juga mengatakan perkembangan konsumsi itu kebanyakan di luar Jawa, yang menurutnya masih susah akses untuk mendapat barang.

Namun, menyoroti semakin banyaknya peluang dan manfaat dari berkembangnya digital economy, Mari Elka meminta masyarakat Indonesia untuk jangan terlena. Karena bila terlena dengan kemudahan yang didapat, kesempatan yang dimiliki bisa hilang.

Baca Juga: Analis: Startup Go-Jek dapat menjadi pemimpin transformasi revolusi industri 4.0

"Di era digital economy, bila kita tidak memiliki strategi, kesempatan-kesempatan tersebut bisa juga menjadi risiko," terangnya pada Selasa (23/7) di acara diskusi publik bertajuk Benefits of Digital Economy.

Menurutnya, risiko yang sering ditimbulkan adalah kehilangan pekerjaan dan berkurangnya karya karena menurunnya tingkat produktivitas.

Mari Elka Pangestu mengatakan saat ini orang-orang yang sudah memiliki cerdas gawai akan selalu terhubung dengan semuanya, termasuk informasi, akses lain, dan orang-orang. Namun bila ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan koneksi tersebut, makanya itu akan sia-sia.

"Saat ini 90% orang menggunakan connectivity-nya untuk sosmed, bukan untuk kegiatan ekonomi. Baru sekitar 10% lah yang menggunakan untuk kegiatan ekonomi," tambahnya.

Baca Juga: Menurunkan rasio defisit fiskal

Kegiatan ekonomi yang dimaksud bisa berupa menggunakan cerdas gawai untuk berbisnis lewat online shop atau bergabung dengan e-commerce.

Selain strategi, untuk bisa bertahan digital ekonomi, Mari Elka mengimbau agar orang-orang mengembangkan kemampuan (skill). Tidak hanya itu, harus ada rasa kompetitif untuk menjadi yang terbaik (race for the biggest skill).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×