Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
"Dan yang akan mengambil risiko untuk berwisata di fase ini adalah generasi Y dan Z. Mereka lebih berani ambil risiko dibanding generasi X dan baby boomers. Skenario lain adalah skenario B (early euphoria) terjadi ketika jumlah kasus baru relatif tinggi dan di saat bersamaan vaksin COVID-19 ditemukan. Booking hotel sampai paket wisata akan meningkat tajam. Tidak ada salahnya pelaku pariwisata preparing atau mempersiapkan skenario ini dari sekarang," kata Nalendra.
Setelah itu ada fase terakhir yaitu Post Normal, ketika vaksin ditemukan dan berhasil menekan jumlah kasus baru. Perilaku wisatawan perlahan akan kembali seperti semula. Namun di satu sisi mereka akan semakin aware terhadap dampak negatif yang dihasilkan dalam sebuah perjalanan seperti emisi karbon.
Sehingga fenomena microcation (perjalanan pendek) dan slow tourism (mengunjungi sedikit destinasi namun lebih dalam pengalaman) akan semakin populer.
Selain itu segmen upper dan luxury market dipercaya sebagai segmen yang cepat rebound karena relatif memiliki pendapatan tinggi dibanding segmen lain yang terimbas krisis ekonomi akibat covid-19.
Baca Juga: MarkPlus Tourism memperluas jaringannya di asosiasi travel Asia Pasifik
"Terutama segmen family dan baby boomers kelas atas akan mulai melakukan perjalanan luar negeri dalam memperhatikan destinasi berkualitas, seiring tingkat keyakinan tinggi bahwa dunia sudah semakin baik. Faktor keselamatan dan keamanan, sistem mitigasi, dan keberlangsungan sebuah destinasi wisata akan menjadi pertimbangan baru dalam berwisata. Inilah quality tourism," tutup Nalendra.
Asal tahu saja, MarkPlus Tourism merupakan unit bisnis dari konsultan marketing MarkPlus, Inc. yang bergerak di bidang pariwisata. Tujuan utamanya adalah memberi solusi bagi para pemain pariwisata dalam mencapai tujuannya, baik lewat konsultasi maupun pelatihan.
Baru-baru ini MarkPlus Tourism diangkat sebagai anggota terbaru PATA (Pacific Asia Travel Association), organisasi non-profit yang memiliki jaringan luas global dan bertanggungjawab mengembangkan pariwisata di kawasan Asia Pasifik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News