kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mendag: Ini masalah Indonesia bukan Indomie


Selasa, 12 Oktober 2010 / 21:52 WIB
Mendag: Ini masalah Indonesia bukan Indomie
ILUSTRASI. Sentra batik Kampung Tembung, Medan


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu akhirnya turun tangan menyelesaikan masalah temuan bahan pengawet pada produk Indomie dari Indonesia. Bersama dengan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Mari menggelar rapat dadakan tadi malam (12/10) dengan menghadirkan Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Fransiscus Welirang.

Dalam konferensi pers yang dilakukan secara dadakan juga, Mari mengungkapkan kalau masalah yang ditemui oleh Indofood merupakan masalah bagi Indonesia. “Ini bukan masalah Indomie saja,” jelas Mari menjelaskan sikap pemerintah Indonesia yang akan meminta klarifikasi kepada otoritas Taiwan yang menangani pengawasan makanan.

Dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh Franky Sibarani selaku ketua Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman, Mari menyatakan pemerintah secara resmi akan meminta klarifikasi mengenai temuan adanya kandungan pengawet pada produk Indomie tersebut. “Jadi kami sudah menghubungi pihak Taiwan untuk melakukan klarifikasi,” tegasnya.

Tujuan pemerintah Indonesia meminta klarifikasi itu adalah untuk menentukan sikap secara lebih lanjut. Mari menegaskan, Indonesia berharap terjadinya proses perdagangan yang adil dengan mengamankan akses pasar ke seluruh dunia. “Setelah itu kita akan bahas langkah-langkah yang akan kita lakukan kepada pihak Taiwan,” jelas Mari yang merencanakan pertemuan lanjutan dengan media itu.

Walaupun Indonesia dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik, namun untuk kepentingan perdagangan, Mari menyatakan dimungkinkan terjadi pembicaraan dagang. “Urusan dagang, kita akan menggunakan peraturan perdagangan yang jelas kita menjaga arus dagang tetap lancar, dan tidak bisa dikaitkan dengan hubungan diplomatik,” ungkap Mari.

Untuk informasi saja, Indonesia memiliki kantor dagang ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, begitu juga Taiwan yang memiliki kantor dagang serupa di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×