kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Sektor Pertambangan Masih Jadi Andalan, Jalan Hauling Harus Jadi Perhatian


Rabu, 09 Juli 2025 / 18:52 WIB
Sektor Pertambangan Masih Jadi Andalan, Jalan Hauling Harus Jadi Perhatian
ILUSTRASI. Tantangan geografis Indonesia yang penuh curah hujan serta kegiatan tambang yang berlangsung 24 jam non-stop, membuat kebutuhan akan jalan hauling yang kokoh menjadi mendesak. Sumber: PT Gaya Makmur Tractors


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Sebagai negara yang kaya sumber daya mineral dan batubara, Indonesia memiliki peran strategis mendukung ketahanan energi dan pembangunan industri domestik maupun global. Menghadapi dinamika global membutuhkan pendekatan yang lebih terintegrasi, efisien dan bernilai tambah tinggi dalam operasional pertambangan.

Optimalisasi jalan hauling alias hauling road menjadi salah satu kunci dalam operasional yang efektif, efisien dan berorientasi keselamatan dalam pekerjaan.

Jalan hauling adalah jalur khusus yang dirancang dan dibangun untuk memfasilitasi pengangkutan material berat, seperti hasil tambang dari lokasi penambangan ke tempat pengolahan atau penyimpanan. Biasanya menggunakan kendaraan seperti dump truck atau alat berat lain.

"Jalan hauling yang andal, aman, dan tahan lama bukan hanya mendukung efisiensi operasional, juga berkontribusi langsung pada keselamatan kerja, pelestarian lingkungan, serta daya saing sektor industri nasional," ujar Rachmansyah, Presiden Direktur PT Gaya Makmur Tractors, distributor Wirtgen Group, Kamis (9/7). Dengan semakin meningkatnya aktivitas pertambangan dan kebutuhan transportasi alat berat yang andal, teknologi perkerasan jalan menjadi bagian vital dari keberlangsungan operasional. 

Hendra Gunawan Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Dirjen Minerba Kementerian ESDM menjelaskan,  jalan hauling menjadi tulang punggung kegiatan transportasi di sektor pertambangan dan industri berat lain.  "Jalan hauling yang andal, aman dan tahan lama bukan hanya mendukung efisiensi operasional juga berdampak pada keselamatan kerja pelestarian lingkungan serta daya saing sektor industri nasional," paparnya. 

Baca Juga: Daaz Bara Lestari (DAAZ) Berencana Mengakuisisi Perusahaan Afiliasi Hauling Batubara

Statistik menunjukkan, pada tahun 2024, sekitar 6,25% kecelakaan tambang disebabkan oleh kondisi jalan yang tidak memadai. Maka itu, perencanaan dan pembangunan jalan tambang harus menjadi prioritas. 

Tantangan geografis Indonesia yang penuh curah hujan serta kegiatan tambang yang berlangsung 24 jam non-stop, membuat kebutuhan akan jalan hauling yang kokoh menjadi mendesak.

"Dukungan jalan tambang yang aman akan menurunkan risiko kecelakaan kerja, memperlancar pengangkutan, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasi tambang," kata  Koordinator Pengawasan Teknik Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Tias Nur Cahyani,

Industri pertambangan masih menjadi primadona perekonomian nasional. Investasi di sektor ini dalam lima tahun terakhir meningkat sebesar 44%, mencapai US$ 7,65 miliar pada tahun 2024. Untuk menjaga momentum positif ini, menurutnya, infrastruktur dasar seperti jalan hauling harus diperhatikan secara serius oleh seluruh pemangku kepentingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×