Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara yang kaya sumber daya mineral dan batubara, Indonesia memiliki peran strategis mendukung ketahanan energi dan pembangunan industri domestik maupun global. Menghadapi dinamika global membutuhkan pendekatan yang lebih terintegrasi, efisien dan bernilai tambah tinggi dalam operasional pertambangan.
Optimalisasi jalan hauling alias hauling road menjadi salah satu kunci dalam operasional yang efektif, efisien dan berorientasi keselamatan dalam pekerjaan.
Jalan hauling adalah jalur khusus yang dirancang dan dibangun untuk memfasilitasi pengangkutan material berat, seperti hasil tambang dari lokasi penambangan ke tempat pengolahan atau penyimpanan. Biasanya menggunakan kendaraan seperti dump truck atau alat berat lain.
"Jalan hauling yang andal, aman, dan tahan lama bukan hanya mendukung efisiensi operasional, juga berkontribusi langsung pada keselamatan kerja, pelestarian lingkungan, serta daya saing sektor industri nasional," ujar Rachmansyah, Presiden Direktur PT Gaya Makmur Tractors, distributor Wirtgen Group, Kamis (9/7).
Dengan semakin meningkatnya aktivitas pertambangan dan kebutuhan transportasi alat berat yang andal, teknologi perkerasan jalan menjadi bagian vital dari keberlangsungan operasional. Seminar ini diharapkan menjadi pemicu sinergi antara teknologi global dankebutuhan nasional demi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Hendra Gunawan Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Dirjen Minerba Kementerian ESDM menjelaskan, jalan hauling menjadi tulang punggung kegiatan transportasi di sektor pertambangan dan industri berat lain. "Jalan hauling yang andal, aman dan tahan lama bukan hanya mendukung efisiensi operasional juga berdampak pada keselamatan kerja pelestarian lingkungan serta daya saing sektor industri nasional," paparnya.
Baca Juga: Daaz Bara Lestari (DAAZ) Berencana Mengakuisisi Perusahaan Afiliasi Hauling Batubara
Statistik menunjukkan, pada tahun 2024, sekitar 6,25% kecelakaan tambang disebabkan oleh kondisi jalan yang tidak memadai. Maka itu, perencanaan dan pembangunan jalan tambang harus menjadi prioritas.
Tantangan geografis Indonesia yang penuh curah hujan serta kegiatan tambang yang berlangsung 24 jam non-stop, membuat kebutuhan akan jalan hauling yang kokoh menjadi mendesak.
"Dukungan jalan tambang yang aman akan menurunkan risiko kecelakaan kerja, memperlancar pengangkutan, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasi tambang," kata Koordinator Pengawasan Teknik Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Tias Nur Cahyani,
Industri pertambangan masih menjadi primadona perekonomian nasional. Investasi di sektor ini dalam lima tahun terakhir meningkat sebesar 44%, mencapai US$ 7,65 miliar pada tahun 2024. Untuk menjaga momentum positif ini, menurutnya, infrastruktur dasar seperti jalan hauling harus diperhatikan secara serius oleh seluruh pemangku kepentingan.
Selanjutnya: Penyaluran Kredit Modal Kerja Masih Lesu pada Mei 2025, Ini Respon BCA dan CIMB Niaga
Menarik Dibaca: Alibaba Cloud Jalin Kemitraan Baru dengan Beragam Platform Tranformasi Teknologi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News