kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal 5G, berikut mitos dan fakta seputar teknologi baru ini


Senin, 14 Juni 2021 / 23:25 WIB
Mengenal 5G, berikut mitos dan fakta seputar teknologi baru ini


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Kehadiran generasi kelima alias 5G sangat ditunggu oleh konsumen, terutama pengguna smartphone di Indonesia. Berikut mitos dan fakta seputar 5G.

Teknologi baru ini membawa kecepatan super cepat yang membuat orang tertarik untuk bisa menikmati layanannya melalui para penyedia jasa koneksi 5G. 

Tapi, banyak yang belum paham mengenai teknologi baru tersebut. Bahkan muncul beberapa informasi atau mitos yang kurang tepat mengenai 5G.

Mengutip siaran pers OPPO, Senin (14/6), ini mitos dan fakta seputar 5G:

Baca Juga: Kapan hape 5G harga Rp 2 jutaan hadir di Indonesia?

Mitos seputar 5G

1. Jaringan 5G akan menggantikan 4G

Jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G LTE yang ada. Jaringan 4G dan 4G LTE pada dasarnya menyediakan dasar untuk struktur 5G saat ini, sehingga jaringan 5G tidak akan menggantikan 4G dalam waktu dekat. 

Faktanya, di banyak daerah, cakupan 3G masih ada untuk alasan yang sama, karena mengisi celah untuk cakupan 4G.

2. Jaringan 5G menyebarkan virus corona

Ini adalah mitos yang tersebar di internet. Meski terdengar konyol, teori konspirasi tersebut mendapat daya tarik di masa-masa awal pandemi COVID-19.

Namun, tidak ada bukti yang menguatkan teori ini. Virus corona tidak menyebar melalui gelombang radio atau jaringan seluler, tetapi melalui embusan udara atau droplet dari orang yang terkontaminasi ke orang lain secara langsung. 

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus turun tangan mengklarifikasi bahwa COVID-19 juga menyebar di banyak negara yang tidak memiliki jaringan seluler 5G.

Baca Juga: 5G diprediksi akan membunuh Playstation dan kawan-kawan, mengapa?

Fakta-fakta 5G

1. Teknologi 5G diperlukan untuk mengikuti perkembangan dunia yang serba cepat

Amerika Serikat mulai sedikit tertinggal dalam teknologi 5G. Korea Selatan justru telah membangun jaringan 5G sejak Desember 2018, disusul tiga operator di China pada Oktober 2019 dan empat penyedia jaringan 5G di Inggris sepanjang 2019. 

Meski agak tertinggal, pada tahun ini Indonesia siap menggelar layanan 5G secara komersil yang dimulai pertama kali pada Mei 2021.

2. Jaringan 5G bisa diakses setelah tersedia ponsel 5G

Hal ini benar dan berlaku bila Anda tinggal di salah satu kota yang telah menyediakan jaringan 5G. Khusus di Indonesia, baru kota Jakarta yang menyediakan akses 5G secara terbatas, salah satunya di Bandara Soekarno Hatta. 

Di lokasi ini Anda bisa memanfaatkan jaringan 5G dengan menggunakan ponsel yang kompatibel dan telah diaktifkan akses 5G.

Baca Juga: Telkomsel luncurkan layanan 5G serentak di lima kota

3. Anda akan membutuhkan ponsel baru setelah jaringan 5G diluncurkan

Untuk benar-benar memanfaatkan semua yang ditawarkan 5G, Anda memerlukan ponsel yang kompatibel dengan 5G. 

Sisi baiknya, karena jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G dan 4G LTE, maka tidak serta-merta kamu harus membeli ponsel baru 5G sesegera mungkin. 

Semua ponsel yang ada akan tetap bisa terhubung ke jaringan 4G dan beroperasi dengan baik.

Saat ini sudah ada beberapa ponsel cerdas yang sudah mendukung jaringan 5G. Smartphone yang mendukung layanan 5G di Indonesia adalah yang memiliki kemampuan teknologi 5G NSA (non-standalone) pada frekuensi 2300MHz atau Band 40 (n40).  

Nah, OPPO memiliki sejumlah perangkat yang mendukung fitur 5G, mulai dari yang termurah yaitu OPPO A74 5G yang berbanderol Rp 3 jutaan hingga OPPO Find X3 Pro yang harganya di atas Rp 15 jutaan.

Selanjutnya: Pemerintah ajak operator seluler segera selenggarakan jaringan 5G

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×