kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengulur benang kusut industri tekstil


Senin, 10 Juli 2017 / 06:28 WIB
Mengulur benang kusut industri tekstil


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

Melihat hal tersebut, Kementerian Perindustrian berupaya meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri karena merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Sektor padat karya berorientasi ekspor ini ditargetkan dapat tumbuh sekitar 1,6% sampai 1,8%pada tahun 2017 atau naik dibanding tahun 2016 yang mencapai 1,2%.

“Untuk itu, insentif yang diperlukan guna mendorong kinerja industri TPT antara lain penurunan tarif energi listrik dan gas, perlindungan pasar dalam negeri dari impor ilegal serta kemudahan akses penjualan ke dalam negeri serta insentif ekspor,” kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono dalam keterangan pers kepada KONTAN.

Kemenperin mencatat, industri TPT mampu menyumbang devisa negara sebesar US$ 11,87 miliar atau 8,2% dari total ekspor nasional pada tahun 2016. Sementara itu, nilai ekspor sektor ini pada periode Januari-Mei 2017 sekitar US$ 5,11 juta atau naik 3,40% dibandingkan periode yang sama tahun sebeiumnya.

Industri TPT dinilai dapat menjadi jaring pengaman sosial dengan menyerap tenaga kerja. Pada Januari-Mei 2017, terserap sebanyak 2,69 juta tenaga kerja di sektor TPT atau 17,03% dari total tenaga kerja industri manufaktur. Pada tahun 2016, nilai investasi industri TPT mencapai Rp 7,54 triliun.

“Selama tiga tahun terakhir, industri TPT nasional mengalami kontraksi dalam pertumbuhannya. Hal ini didorong oleh investasi baru maupun perluasan pabrik,” ungkap Sigit.

Nilai investasi industri TPT sampai triwulan I tahun 2017 untuk penanaman modal asing, mencapai US$ 174,51 ribu atau naik 17,98%dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 147,92 ribu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×