kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menhub: Pakai mobil murah Sabtu-Minggu saja


Jumat, 11 Oktober 2013 / 17:03 WIB
Menhub: Pakai mobil murah Sabtu-Minggu saja
ILUSTRASI. Daftar Harga Motor Yamaha Fazzio Neo dan Lux, Jadi Pilihan Matik Murah per Juni 2022


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski mengaku resah dengan munculnya mobil murah ramah lingkungan (LCGC) lantaran dinilai berkontribusi terhadap kemacetan kota-kota besar, Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengaku tak bisa melarang orang untuk membeli mobil tersebut.

"Cuma, saya imbau boleh dong. Kalau di Jawa, kasihan yang baru bisa beli mobil, kita larang. Cuma kalau beli, pakainya pas Sabtu-Minggu sajalah," kata Mangindaan ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (11/11).

Ia mengatakan, dengan pemakaian pada saat akhir pekan saja, diharapkan kepadatan di jalan raya bisa diturunkan. Selain itu, ia berharap distribusi kendaraan pribadi roda empat ini lebih banyak untuk masyarakat di luar Pulau Jawa.

Di sisi lain, Mangindaan menilai cara untuk mengatasi kemacetan di kota-kota besar, utamanya di Ibu Kota, adalah dengan menyediakan transportasi multimoda, seperti menambah bus kota, transjakarta, dan mass rapid transit (MRT). "Kemarin bagus MRT sudah mulai. Itu dalam rangka penyediaan multimoda," ujarnya.

Sementara itu, untuk mendorong penambahan bus kota, ia mengatakan, seharusnya kredit untuk perusahaan kecil transportasi tersebut dipermudah.

Sebagai informasi dari Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena, kredit unit angkutan umum saat ini masih sangat tinggi dibanding kredit kendaraan pribadi. Suku bunga kredit untuk unit angkutan umum masih di kisaran 25- 29%, bahkan ada yang mencapai 35%. Angka ini jauh di atas kredit sepeda motor yang hanya sebesar 4-6%.

Lorena juga meminta insentif dari pemerintah untuk transportasi publik. Sayangnya, alih-alih memberikan insentif untuk angkutan umum seperti bus, pemerintah justru mengenakan insentif untuk mobil murah, tak tanggung-tanggung berupa pembebasan PPnBM. (Estu Suryowati/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×