Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan produksi minyak dalam negeri dapat mencapai 1 juta barel per hari (bph) pada 2023 mendatang.
Di tengah kondisi harga minyak yang fluktuaktif dan dampak pandemi Covid-19, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menilai ada sejumlah upaya yang dapat dan terus dilakukan oleh pemerintah. "Ada dua cara konvensional yakni pengeboran appraisal dan perbaikan tata kelola eksplorasi yang terus diusahakan pemerintah," ujar Djoko dalam sesi diskusi virtual, Selasa (5/5).
Baca Juga: Harga BBM di tiga negara tetangga lebih murah dibandingkan di Indonesia
Djoko menjelaskan, pengeboran appraisal perlu dilakukan pada lapangan minyak demi memastikan cadangan terbukti. Menurutnya, selama ini ada beberapa lapangan yang telah melakukan kegiatan eksplorasi namun belum melaksanakan pengeboran appraisal.
Masih menurut Djoko, pemerintah terus mendorong perbaikan tata kelola eksplorasi antara lain lewat penyediaan dana Komitmen Kerja Pasti (KKP) yang mencapai US$ 2,5 miliar. Selain itu, menurutnya pemerintah juga telah memperbaiki sistem penyediaan data migas yang diklaim dapat mendorong gairah investasi dan eksplorasi migas.
"Kita (juga) berharap dari lapangan-lapangan tua dan rencana pengembangan (Plan of Development) yang sudah dilaksanakan. Ini semua harus berjalan paralel," terang Djoko.