Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan Indonesia akan terus berjuang melawan diskriminasi maupun kampanye hitam yang ditujukan bagi komoditas sawit Indonesia.
"Kita mengetahui bahwa ada diskriminasi terhadap sawit Indonesia bahkan kampanye negatif di berbagai negara terjadi, khususnya di Eropa. Kita ingin selalu melawan diskriminasi ini," ujar Retno dalam Jakarta Food Security Summit-5, Kamis (19/11).
Menurut Retno, sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Sawit merupakan salah satu tulang punggung perekonomian mengingat nilai ekspornya yang besar, juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi petani-petani kecil di Indonesia. Karena itu, dia memastikan Indonesia akan terus mementingkan kepentingan nasional.
Baca Juga: Peningkatan produksi CPO di tahun depan diramal tak akan signifikan, kenapa?
Retno mengatakan, Indonesia terus mengedepankan kolaborasi dan kerjasama dengan mitra, akan tetapi dia pun memastikan Indonesia akan bersikap tegas terhadap kepentingan nasional, khususnya yang berkaitan dengan prinsip Indonesia.
Retno juga mengatakan Indonesia pun ingin memiliki kemitraan yang lebih kokoh dengan Uni Eropa, mengingat selama ini Uni Eropa salah satu mitra Indonesia serta memiliki banyak kesamaan pandang dalam isu internasional.
Menurutnya, dia sudah menyampaikan hal ini beberapa kali pada Uni Eropa dan diharapkan isu diskriminasi terhadap sawit Indonesia dapat diselesaikan. "Indonesia selalu membuka komunikasi secara terbuka. Kita inginkan adalah satu, treat us fairly," jelas Retno.
Baca Juga: Menilik pengembangan green energy berbasis kelapa sawit milik Pertamina
Tak hanya pada komoditas sawit, Retno juga mengatakan pemerintah terus mendukung dan mengawal berbagai komoditas unggulan Indonesia, mulai dari kopi, teh, karet serta komoditas lain. "Diplomasi Indonesia tidak ingin tinggal diam dan akan terus berdiri untuk tegak membela kepentingan nasional kita," kata Retno.
Selanjutnya: Produksi CPO diproyeksi meningkat di tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News