kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri ESDM minta proyek LNG Abadi Masela dipercepat


Kamis, 20 Februari 2020 / 16:24 WIB
Menteri ESDM minta proyek LNG Abadi Masela dipercepat
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan kinerja saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta proyek Liquefied Natural Gas (LNG) Abadi, Blok Masela untuk onstream lebih awal dari jadwal.

Proyek yang semula ditargetkan onstream pada 2027 ini diminta untuk dapat onstream setahun lebih awal yakni di 2026 mendatang.

Arifin menjelaskan, niatan mempercepat proyek agar dampak kehadiran Masela dapat dirasakan lebih awal terutama dari sisi pendapatan.

Baca Juga: SKK Migas dorong pembelian gas Masela demi percepat proyek

"Supaya dapat revenue, kalau bisa 2026 ya 2026," ungkap Arifin ditemui di Jakarta Rabu malam (19/2).

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto bilang langkah percepatan proyek dimungkinkan pasca adanya kepastian soal lahan.

"Jadwal awal untuk konstruksi dimulai di 2022, tapi kita sudah komitmen untuk dipercepat. Pembebasan lahan yang targetnya dua tahun, kita sudah bertemu gubernur dan ditargetkan bisa kalau setahun," terang Dwi.

Dwi menjelaskan, pengadaan lahan ditargetkan selesai pada tahun 2020 sehingga pada tahun depan proses konstruksi sudah dapat dimulai.

Disisi lain, SKK Migas dan Inpex Masela Ltd juga terus mengupayakan komitmen pembelian gas. Jika pembelian gas telah mencapai 80% dari total kapasitas produksi maka proses Final Investment Decision (FID) juga dapat dimulai.

"Karena kalau sudah FID, konstruksi (bisa) jalan, pendanaan bisa didapat karena sudah ada kesepakatan-kesepakatan yang sudah kita kejar," terang Dwi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×