kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski aktivitas Merapi mereda, bisnis logistik masih lesu darah


Jumat, 26 November 2010 / 08:52 WIB
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Ario Fajar |

JAKARTA. Kondisi Gunung Merapi mulai kondusif beberapa hari belakangan ini. Para pengungsi juga mulai mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Maka, aktivitas bisnis juga mulai bergerak kembali, kendati belum pulih.

Di sektor bisnis logistik, misalnya. Kantor-kantor layanan logistik yang tadinya tutup, sekarang mulai buka lagi. Salah satunya, PT Pandu Prima Logistic. Menurut Seno Safir Rahman, Direktur Operasional Pandu Prima, dari 12 kantor cabang yang ditutup, tujuh kantor sudah dibuka.

Begitu pula PT Pos Indonesia sudah membuka kembali layanan kiriman ekspres ke Yogyakarta, Solo dan Magelang, setelah ditutup sejak 5 November 2010. "Kami buka kembali karena kondisi Merapi telah membaik," kata Hani Santana, Manajer surat dan Logistik PT Pos kemarin.

Walaupun demikian, secara umum kondisi bisnis logistisk masih lesu. Pasalnya, ada beberapa maskapai kargo udara yang belum beroperasi. Ada pula yang karyawannya belum bisa maksimal bekerja karena masih mengungsi.

Seno mengatakan, Pandu Prima mengalami kerugian yang cukup besar karena sejak akhir Oktober sejumlah aktivitas pengiriman dari dan ke Yogyakarta terhenti. "Seminggu ini kami paksakan buka karena tak mau kerugian membengkak," kata Seno.

Ia menuturkan, pengiriman produk ritel dan fashion ke Yogyakarta dalam seminggu terakhir sudah 13 ton, dari normalnya 14 ton per minggu. Tetapi pengiriman dari daerah tersebut ke kota lain, baru 9 ton dari normalnya 24 ton per minggu.

Syech Jufri, Vice President PT Ekspress Aerospeedindo (EA), berkata, angkutan sayuran dari Yogyakarta ke kota lain juga masih sepi. "Sebelumnya, kami bisa mengangkut 25-30 ton sayuran per minggu. Kini hanya 17 ton per minggu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×