Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Terlepas dari itu, manajemen BUMI tetap waspada dan terus mencermati dampak virus tersebut terhadap permintaan batubara dari Negeri Tirai Bambu. “Kami masih harus menunggu dan melihat apakah ada dampak (virus corona) di masa depan,” ujar dia, hari ini.
Ia pun menyebut, pada dasarnya masih sulit memproyeksikan potensi ekspor batubara ke China pada tahun ini. Meski begitu, BUMI selalu membuka kemungkinan mengubah pangsa pasarnya apabila virus corona terus mengancam kinerja perusahaan.
Baca Juga: Aksi Bumi Resources (BUMI) Bangun Proyek Gasifikasi Batubara di Kalimantan
Sekadar informasi, tahun lalu BUMI memproduksi 86,3 juta ton batubara dengan volume penjualan sebesar 87,7 juta ton. “Penjualan ekspor ke China diperkirakan memiliki porsi sekitar 19%,” ungkap Dileep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News