kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski Terlambat, Roatex Sebut Penerapan Sistem Transaksi Tol Nontunai Tetap Berjalan


Rabu, 31 Mei 2023 / 12:13 WIB
Meski Terlambat, Roatex Sebut Penerapan Sistem Transaksi Tol Nontunai Tetap Berjalan
ILUSTRASI. Foto udara sejumlah kendaraan melintas di Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Layang MBZ di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (1/5/2023). Meski Terlambat, Roatex Sebut Penerapan Sistem Transaksi Tol Nontunai Tetap Berjalan.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penerapan uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan tetap diterapkan di Indonesia. Selain itu, teknologi dari Hungaria yang digunakan untuk penerapan MLFF telah diadaptasi untuk lingkungan Indonesia serta tetap memperhitungkan keadaan lokal.

"Proyek ini terus berjalan, dengan hubungan yang erat dengan BPJT serta pemangku kepentingan terkait lainnya. Tentu saja ada sedikit keterlambatan dalam jadwal, tetapi di satu sisi ini "normal" dalam proyek-proyek besar seperti ini," jelas Direktur PT Roatex Indonesia, Gyula Orosz, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (30/05/2023).

Penjelasan dari Gyula Orosz ini sebagai respons dari kegiatan jumpa wartawan yang dilakukan oleh Musfihin Dahlan di Jakarta. Gyula menegaskan Musfihin sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menyampaikan informasi terkait dari proyek MLFF sejak 22 Mei 2023.

Baca Juga: Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Akan Uji Coba Di Tol Bali Mandara pada Juni 2023

"Berdasarkan hasil keputusan rapat pemegang saham Musfihin sudah tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama dan CEO PT Roatex Indonesia Toll System. Jadi Musfihin tidak lagi memiliki kapasitas untuk bicara mengatasnamakan PT Roatex Indonesia Toll System" tegasnya.

Sebelumnya, Musfihin menyebut uji coba sistem MLFF di bali batal dilakukan 1 Juni 2023 lantaran terdapat perbedaan pandangan antara RITS dengan induk usaha dan kontraktor yang berada di Hungaria. Pasalnya, Musfihin bilang, pihak Hungaria tidak setuju sistem MLFF yang diterapkan tidak disesuaikan dengan kondisi yang ada Indonesia.

Namun hal itu dibantah Gyula, menurutnya untuk penggunaan teknologi ini telah melewati proses adaptasi dengan lingkungan dan keadaan lokal Indonesia. 

“Kami mempertimbangkan kondisi lokal, tetapi itu adalah salah satu masalah di mana ada beberapa individu yang tidak mau menerima pengalaman Hongaria dalam bidang ini, dan dalam teknologi ini,” tambah Gyula.

Baca Juga: Bertahap, Uji Coba Pembayaran Tol Nirsentuh Tahun Ini Dilakukan di 6 Ruas Tol

Gyula menambahkan bahwa berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwap PT RITS sangat tertarik untuk bekerja sama erat dengan pihak berwenang Indonesia dan kontraktor Indonesia untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

Selain itu, Gyula menyatakan terjadinya pergantian manajemen adalah hal yang lumrah dilakukan oleh setiap perusahaan. Dari hasil penilaian yang dilakukan, perusahaan merasa perlu melakukan penyegaran.

"Jadi sungguh hal yang normal dengan adanya pergantian direksi. Kami sejak awal sudah mencoba berkomunikasi dengan Bapak Musfihin tapi beliau tidak menerimanya," kata dia.  

“Saya percaya bahwa tidak benar jika harus membedakan antara manajemen Indonesia dan Hongaria, karena seharusnya ada manajemen tunggal dan seragam,” tutur Gyula menambahkan,

Mengenai adanya perbedaan visi, Gyula melihat semuanya justru berada dalam kondisi yang baik. Pihaknya tetap melihat kerjasama bisnis ini memiliki nilai strategis buat semua pihak. 

Baca Juga: Uji Coba Transisi Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Digelar di Bali Mulai 1 Juni 2023

“Tidak ada perbedaan dalam visi ini, Kami percaya bahwa visinya tetap sama: untuk menyampaikan teknologi yang proven, teknologi mutakhir yang akan melayani masyarakat Indonesia, dan akan memiliki dampak positif yang signifikan pada transportasi, lingkungan, dan ekonomi,” ujarnya

Gyulo menjelaskan RITS tidak bisa memaksa untuk menerapkan sistem seperti yang diterapkan di negara lain. Tapi tanpa modifikasi yang tepat di latar belakang legislatif saat ini pasti sistem tidak bisa bekerja. Ini bukan solusi "plug-and-play yang dapat dioperasikan secara mandiri, ini adalah sistem yang sangat kompleks di mana semua kaki harus dipersiapkan dengan baik, yakni Pertama sistem itu sendiri; Kedua, latar belakang legislative; dan ketiga kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya, terutama kepolisian dan operator jalan tol.” tambahnya

"Kami rasa semuanya masih berjalan secara baik. Adanya keterlambatan untuk sebuah proyek besar seperti ini tentunya menjadi tantangan buat kami. Tapi kami tetap komitmen dan memiliki visi yang sama dengan pihak Indonesia," ujar Gyula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×