kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metrodata bakal perkuat penjualan produk IoT untuk smart city


Rabu, 02 Oktober 2019 / 15:20 WIB
Metrodata bakal perkuat penjualan produk IoT untuk smart city
ILUSTRASI. Direktur Metrodata Randy Kartadinata


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) bakal menggenjot salah satu unit bisnis distributor dengan memperkuat penjualan produk internet of things (IoT). Apalagi saat ini banyak kota-kota di Indonesia yang mulai mengembangkan inisiatif smart city untuk mendukung perkembangan kehidupan kota.

Randy Kartadinata, Direktur MTDL menyebut saat ini MTDL sudah menjangkau 20 lokasi di Indonesia dengan lini produk yang paling lengkap termasuk untuk segmen IoT. Apalagi manajemen juga telah terbukti dengan mendukung kebutuhan teknologi di beberapa segmen termasuk transportasi.

Baca Juga: Metrodata melirik ekspansi ke Ibukota baru

“Ada beberapa proyek yang dilakukan melalui mitra usaha MTDL, diantaranya adalah proyek pengadaan CCTV di LRT Palembang dan Jalan Tol milik Jasa Marga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10). Selain CCTV, manajemen juga memiliki teknologi lain yang dibutuhkan untuk

pengembangan smart city seperti teknologi tenaga surya, smart surveilance system, traffic monitoring, video analytics based solutions, drone managed services sampai pada smart IT infrstructure sebagai sistem yang menggerakkan sistem smart city tersebut.

“Untuk IoT, MTDL menawarkan on boarded full intel internet of things group (IOTG) silicon product line atau lini produk IOTG mulai dari prosesor, memory, storage dan network building blocks,” lanjutnya.

Sebagai contoh penerapannya adalah pendukung tenaga surya untuk CCTV di area pedalaman yang belum tersedia listrik, CCTV untuk memonitor lalu lintas serta drone yang membantu untuk pemetaan tanah untuk industri properti maupun perkebunan.

Oleh karena itu, dirinya melirik pengembangan ibukota baru di Kalimantan Timur yang akan dibangun dengan konsep smart city. Solusi-solusi yang ditawarkan perusahaan menurutnya bisa mencuil peluang di ibukota baru seiring dengan perkembangan pembangunannya.

Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) targetkan bisnis makanan dan minuman sumbang 40% pendapatan

“Karena waktunya masih lama kami melihat perkembangannya juga. Bagi kami ekspansi kesana tidak sulit karena kami sudah berada di Kalimantan juga, hanya butuh waktu sebentar untuk mendirikan disana,” lanjutnya.

Asal tahu saja, saat ini MTDL memiliki tiga segmen bisnis utama yakni distribusi, solusi dan konsultasi. Ke depan ketiga segmentasi tersebut akan digenjot sesuai dengan area pengembangan masing-masing dan melakukan ekspansi bisnis secara menyeluruh dan fokus pada teknologi yang relevan.

Asal tahu saja, tahun ini manajemen menargetkan pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 12% dan laba bersih bisa mencapai 12,5%. Sedangkan dalam jangka menengah manajemen menargetkan pendapatan bisa tembus Rp 25 triliun pada tahun 2023 mendatang atau ditargetkan naik dua kali lipat dari catatan tahun lalu yang sekitar Rp 12,5 triliun.

“Pertumbuhan selama ini dapat dicapai MTDL atas diversifikasi segmen bisnis yang baik dalam mendukung para pelanggan dan mitra dalam melakukan transformasi digital. Dengan diversifikasi produk yang begitu banyak, MTDL dapat menyeimbangkan pertumbuhannya ke depan,” tutupnya.

Baca Juga: Sampai September, ABM Investama (ABMM) produksi 8,5 juta ton batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×