kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Microsoft Indonesia: Penggunaan artificial intellegence (AI) di Indonesia masih minim


Selasa, 12 Maret 2019 / 19:13 WIB
Microsoft Indonesia: Penggunaan artificial intellegence (AI) di Indonesia masih minim


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Microsoft Indonesia sebut adopsi artificial intellegence (AI) di Indonesia masih sangat minim. Adapun hal tersebut berdasarkan survey yang dilakukan perusahaan terhadap 112 pemimpin bisnis dan 101 karyawan di Indonesia.

Haris Izmee, Presiden Direktur Micosoft Indonesia menyebutkan bahwa penerapan AI di Indonesa baru 14%. "Ada 14% organisasi yang adopsi AI dalam core strategy mereka. Lalu ada 42% perusahaan yang mulai bereksperimen dengan AI sebagai bagian dari strategi organisasi,” ujarnya di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (12/3).

Merujuk pada kliennya, ia menuturkan bahwa 14% perusahaan yang telah mengadopsi AI berasal dari sektor manufaktur, otomotif, perusahaan rintisan (startup), dan transportasi daring, serta sektor energi yang telah mulai menerapkan AI.

Sedangkan, sebesar 14% lainnya belum ada rencana menerapkan adopsi AI dan sisanya sebesar 30% masih menunggu AI di Indonesia hingga mature untuk menerapkannya dalam strategi bisnisnya.

Dalam hasil penelitiannya, ia memaparkan bahwa perusahaan yang belum mengadopsi AI lantaran kurang memiliki komitmen untuk investasi di bidang AI, kurang berkomitmen untuk belajar teknologi terbaru seperti AI, dan mempertahankan budaya lama perusahaan.

Untuk investasi di bidang AI sendiri, Haris mengaku belum memiliki datanya. "Hanya saja, berdasarkan pengalaman klien yang telah melakukan percobaan melihat lebih baik dilakukan pelatihan sejak dini," tuturnya.

Tantangan lainnya sendiri disebutnya yakni kecepatan pembangunan infrastuktur teknologi di Indonesia itu sendiri di tengah berbagai upaya yang dilakukan pemerintah saat ini.

Walaupun begitu Haris tetap optimis dengan adopsi AI di Indonesia. Hal tersebut lantaran, pada 2021 diprediksi Indonesia akan mengalahkan negara Asia Pasifik lainnya yang mana Indonesia akan memiliki nilai perbaikan inovasi sebesar 57% dibandingkan negara kawasan Asia Tenggara sebesar 42%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×