kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak dari pipa Plaju-Tempino kembali mengalir


Kamis, 04 Oktober 2012 / 11:36 WIB
Minyak dari pipa Plaju-Tempino kembali mengalir
ILUSTRASI. Panduan mendaftar vaksin Covid-19 tanpa KTP dan NIK


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Jalur pipa minyak Pertamina di Tempino-Plaju kembali berfungsi mengalirkan minyak setelah Rabu (3/10) lalu terbakar. Hingga Kamis (4/10) pagi tadi, minyak yang berhasil dialirkan anak usaha PT Pertamina itu sudah mencapai 6.000 barel.

Agus Amperianto, Manager Humas Pertamina EP mengatakan, proses pemadaman dilakukan pihaknya yang dibantu tim pemadam kebakaran dari Dinas Kehutanan, Elnusa, ConocoPhilips, dan JOB Talisman. "Api dinyatakan padam total kemarin siang, Rabu (3/10) tepat pukul 13.30 WIB," kata dia, Kamis (4/10).

Menurutnya, untuk menghindari merambatnya sambaran api, pihaknya menghentikan laju pasokan minyak dari Pipa Tempino-Plaju. Volume aliran minyak dari pipa tersebut mencapai sekitar 11.000 barel per hari.

Di mana, sejak dialirkan tadi malam, hingga pagi ini, sudah mengalir sebanyak 6.000 barel. Akibat penghentian aliran pasokan tersebut kerugian yang diterima mencapai sekitar Rp 450 juta setiap jamnya.

Seperti diberitakan, kebakaran terjadi di KM 219, Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan sekitar pukul 06.10 WIB. Lokasi kebakaran berada di dekat pipa minyak Tempino–Plaju milik Pertamina.

Kebakaran tersebut diduga karena ada pihak yang tidak bertanggungjawab melakukan aksi pencurian minyak.

Berdasarkan olah tempat kejadian Tim Pertamina dan Elnusa, ditemukan barang bukti yang digunakan pelaku pencurian yakni clamp 8 inchi, valve ukuran 1½ inchi yang terpasang pada pipa minyak Tempino–Plaju milik Pertamina.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih melakukan investigasi pemicu kebakaran yang diduga dari rokok atau korek api tersebut.

Sementara korban peristiwa itu mencapai lima orang meninggal dunia. Korban luka yang dirawat di Rumah Sakit di Bayung Lencir kini tersisa 2 orang, karena satu orang kabur dari perawatan dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×