kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra Pinasthika siap kembangkan model bisnis baru


Rabu, 08 November 2017 / 15:43 WIB
Mitra Pinasthika siap kembangkan model bisnis baru


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pengujung tahun 2017, Group CEO PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), Rudy Halim meninjau kembali kinerja perusahaannya yang masih positif. Sebagai informasi, MPMX membukukan laba bersih sebesar Rp 363 miliar pada kuartal III-2017. Nilai tersebut naik sekitar 25% dari periode yang sama tahun lalu.

Rudy menjelaskan, hasil kinerja perusahaannya selama ini berkat mereposisi bisnis demi pertumbuhan di masa mendatang. "Dengan neraca yang kuat serta margin operasional yang lebih baik, ke depannya kami dapat mengembangkan dasar aset serta berinvestasi kembali untuk pengembangan model bisnis baru yang dapat menghasilkan keuntungan besar yang berkelanjutan," kata Rudy dalam keterangan pers, Rabu (11/8).

Pengembangan bisnis akan terus dilakukan di sektor mobility dengan tema supply chain. Maksudnya pengembangan distribusi, logistik dan juga auto service yang selama ini jadi pilar bisnis Mitra Pinasthika.

Apalagi dari sisi otomotif roda dua, bisnis sepeda motor secara nasional menurun. Sedangkan roda empat juga penjualannya stagnan. "Kmi bisa kembangkan anak usaha baru atau bisa juga dari pengembangan anak usaha," kata Agung Kusumo, Direktur Pengelola PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) kepada Kontan.co.id belum lama ini. 

Salah satu pencapaian emiten diler Nissan dan Datsun ini di kuartal ketiga adalah penandatanganan fasilitas club deal dual tranche senilai US$ 150 juta dan Rp 1,25 triliun dengan 8 bank internasional dan lokal.

Perjanjian tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang MPMX yang membawa berbagai keuntungan, termasuk penurunan cost of funds yang menghasilkan penghematan biaya sekitar Rp 80 miliar per tahun untuk 5 tahun ke depan.

Selanjutnya, fasilitas dual tranche ini juga akan membantu perseroan ini dalam mengatasi ketidakpastian pergerakan nilai suku bunga dollar Amerika Serikat (AS) di masa yang akan datang terhadap aliran pendapatan dalam rupiah. Terakhir, fasilitas baru ini juga menambah fleksibilitas dalam meraih pertumbuhan bisnis melalui merger dan akuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×