kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,27   6,81   0.74%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim dingin gerus ekspor CPO ke negara importir


Selasa, 11 Desember 2018 / 20:26 WIB
Musim dingin gerus ekspor CPO ke negara importir
ILUSTRASI. Terminal CPO


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim dingin di sejumlah negara importir minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) telah menghambat laju ekspor. Saat ini, China, India, dan Jepang mulai mengurai permintaan CPO.

"Karena kalau Malaysia atau Indonesia ekspor CPO ke negara importir sampai sana akan membeku," Kata Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (11/12). Ditambah lagi, produksi CPO di Malaysia di akhir tahun ini meningkat tajam 10,5% ke angka 3,01 juta ton. Ini merupakan perolehan tertinggi dalam delapan belas bulan terakhir.

Mengutip data laporan Bloomberg, Selasa (11/12) pukul 13.33 WIB harga crude palm oil (CPO) kontrak pengiriman Februari 2019 di Malaysia Derivative Exchange tertekan 1,46% di level RM 2.012 per metrik ton atau setara US$ 481.22 per metrik ton. Dibanding kemarin harga CPO berada di level RM 2,042 per metrik ton.

Selain itu, sentimen turunnya harga minyak mentah juga memengaruhi harga CPO. Ditambah lagi dengan perlambatan ekonomi global akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. 

"Isu-isu yang tengah berkembang di Uni Eropa (UE) tentunya masih menjadi sentimen turunya harga CPO," tutur Ibrahim (11/12). Keputusan Draf kesepakan Brexit antara Inggris dan UE yang seharusnya diumumkan hari ini undur, ini menambah keresahan pelaku pasar.

Kampenye hitam terhadap bisnis CPO membuat pasar UE cenderung menahan permintaan CPO. Di samping itu indeks dollar sedang menguat. Pekan depan Bank Central AS berencana menaikan suku bunga acuannya hingga tiga kali pada 2019 nanti. Artinya pelaku pasar perlu cermat memerhatikan harga CPO di 2019. Sebab, harga komoditas lain juga berpotensi kembali tertekan. "Jadi jangan heran CPO turun," katanya.

Ibrahim memprediksi indeks harga CPO besok akan bergerak di kisaran RM 2.030 - RM 2.048 per metrik ton. Dan sepekan ini akan berada di level RM 2.020 - RM 2.050 per metrik ton. Lalu, di awal 2019 CPO akan berputar di kisaran harga RM 2.000 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×