kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Negosiasi Freeport - Inalum sudah masuki babak finalisasi


Minggu, 01 Juli 2018 / 12:08 WIB
Negosiasi Freeport - Inalum sudah masuki babak finalisasi
ILUSTRASI. Tambang Emas Freeport


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses negosiasi divestasi PT Freeport Indonesia dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memasuki babak finalisasi. Meski menemui sejumlah hambatan berarti dalam proses negosiasi.

"Memang ada beberapa finalisasi dokumen," kata Menteri BUMN Rini di kediamannya di Kuningan Jakarta Selatan, Sabtu (30/6).

Rini mengaku, Freeport menginginkan kejelasan terkait stabilisasi investasi dan agreement yang jelas.

"Salah satunya kan dari mereka minta stabilisasi investasi. Jadi supaya ada dokumen-dokumen yang menekankan bahwa kalkulasi investasinya jelas. Baik itu kalkulasi perpajakan dan segala macamnya jelas," paparnya.

Selanjutnya, Rini menjelaskan dalam menyetujui kesepakatan kerja sama Join Venture (JV) perlu adanya kejelasan termasuk masalah operasional manajemen. Hal ini berkaitan dengan PT Inalum yang ke depannya akan turut ambil bagian dalam saham PT Freeport.

"Yang kedua, karena ini join venture. Jadi kita juga menekankan bahwa join venture agreement-nya harus jelas. Freeport itu kan untuk operasi. Kita memang kurang ngerti mengenai operasi," katanya.

Sebelumnya, terhambatnya masalah finalisasi ini lantaran terganjal dengan urusan lingkungan. Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan Freeport Indonesia harus bertanggung jawab penuh atas pengelolaan limbah tailing perusak lingkungan di Mimika, Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×