kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Newmont produksi 762 ribu ton konsentrat di 2015


Kamis, 18 Desember 2014 / 21:16 WIB
Newmont produksi 762 ribu ton konsentrat di 2015
ILUSTRASI. Mengenal LDL dan HDL, Perbedaan Keduanya, serta Manfaatnya Buat Tubuh .


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Yudho Winarto

SUMBAWA. PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menargetkan produksi konsentrat sebanyak 762.766 ton pada tahun depan. Dari jumlah itu diharapkan mampu menghasilkan sebanyak 487 juta pound berupa tembaga dan sebanyak 367.000 ons troy (oz) berupa emas.

Senior Manager Operasional PT NNT Wudi Raharjo mengatakan, target tersebut lebih tinggi dari realisasi produksi konsentrat pada tahun ini. Hingga Desember 2014, PT NNT telah merealisasikan produksi konsentrat sebanyak 305.000 ton.

"Target tahun depan sangat bergantung dari persetujuan ekspor yang akan dikeluarkan pemerintah," katanya, Kamis (18/12).

Dengan target produksi yang lebih tinggi, PT NNT berharap penurunan harga tembaga dan emas yang saat ini terjadi bisa terkompensasi. Untuk tahun depan, target harga tembaga yang disasar PT NNT adalah senilai US$ 3 per pound, sedangkan untuk emas senilai US$ 1.300 per ons.

Harapan Wudi tersebut didorong oleh mulai berjalannya penambangan vase 6. Vase ini direncanakan akan berjalan selama 3 tahun, yaitu 2015, 2016, dan 2017. Pendapatan yang lebih tinggi diperlukan karena perusahaan ini pada tahun depan harus membayar utang jatuh tempo sebanyak US$ 555 juta. "Produksi 2015 dan 2016 akan lebih bagus," katanya.

PT NNT memang berharap pendapatannya meningkat tahun depan, setelah pada tahun 2014 perusahaan ini terpaksa menghentikan produksi. Aturan hilirisasi tambang yang mewajibkan perusahaan tambang mengolah dan memurnikan hasil produksinya, memaksa PT NNT mengumumkan status kahar dan merumahkan untuk sementara ribuan pekerjanya.

Akibat tidak bisa ekspor, pendapatan PT NNT dari hasil penjualan emas dan tembaga sepanjang Januari hingga September 2014 hanya US$ 189 juta. Jumlah itu anjlok sebesar 45,53% dibandingkan realisasi penjualan pada periode sama  tahun sebelumnya sebesar US$ 347 juta.

Ekspor Newmont mulai dihentikan sejak 12 Januari silam pasca efektifnya UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang minerba.  Penghentian ekspor itu membuat kegiatan operasional resmi ditutup pada Juni karena stockpile penuh. Produksi kembali berjalan pada September 2014 setelah perusahaan tersebut kembali memperoleh izin ekspor.

Ditutupnya kegiatan operasional tambang tersebut membuat kinerja produksi Newmont khusus di kuartal III– 2014 jeblok. Pada periode itu realisasi produksi emas dan tembaga sebesar 2.000 ons troi (oz) dan 7 juta pound, atau jauh di bawah hasil produksi di periode sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 9.000 oz emas dan 39 juta tembaga.

Sehingga sepanjang sembilan bulan 2014, Newmont membukukan produksi sebanyak 33.000 oz emas dan 88 juta pound tembaga, atau turun dibandingkan dengan realisasi hingga September 2013 mencapai 36.000 oz emas dan 115 juta pound tembaga.

Harga rata-rata harga jual emas Newmont hingga September 2014 sebesar US$ 1.282 per oz, turun dari tahun lalu sebesar US$ 1.442 per oz. Penurunan produksi dan harga pada periode itu membuat penjualan Newmont Nusa Tenggara turun 45,53% menjadi US$ 189 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×