kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

November, Austasia Stockfeed akan impor 1.000 sapi


Jumat, 23 Oktober 2015 / 11:09 WIB
November, Austasia Stockfeed akan impor 1.000 sapi


Reporter: Fahriyadi | Editor: Havid Vebri

LAMPUNG. Anak usaha PT Japfa Comfeed Tbk, PT Austasia Stockfeed, akan  mengimpor sapi indukan sebanyak 1.000 ekor pada November  2015. Sebelumnya, pada 2012, Austasia juga telah mengimpor sapi indukan sebanyak 2.000 ekor.

Kuncup Candra Wijaya, Intensive Operasional Manager PT Austasia Stockfeed menyatakan, perusahaan ini akan mengimpor sapi indukan dari Australia untuk menambah populasi. "Pada 2016, jumlah kelahiran sapi akan ditingkatkan jadi 4.100 ekor. Tahun ini jumlah kelahiran sapi baru 3.400 ekor," ujarnya, Rabu (21/9).

Sejauh ini, lanjut Kuncup, upaya menggenjot kelahiran sapi dilakukan dengan dua cara, yakni inseminasi buatan dan alami atau mengawinkan induk betina dan jantan. "Tingkat keberhasilan inseminasi buatan 76% dan perkawinan alami 71%," imbuhnya.

Dia menambahkan, saat ini stok sapi indukan yang diimpor pada 2012 masih tersisa 25%. Jika impor tidak dibuka, stok indukan sapi bisa berkurang. Saat ini, jumlah sapi indukan di peternakan Austasia Stockfeed seluas 462 hektare di Lampung cuma 6.533 ekor.

Karena itu, untuk stok tahun depan, Austasia juga sudah mengajukan izin impor sapi 2.000 ekor. Namun, kata Kuncup, pihaknya masih menunggu persetujuan impor.

Selain PT Austasia Stockfeed, anak usaha Japfa Comfeed lainnya yang juga mendapat jatah impor sapi adalah PT Santosa Agrindo (Santori). Perusahaan ini menerima izin impor sapi bakalan kuartal IV-2015 sebanyak 10.800 ekor atau lebih rendah dari pengajuan sebanyak 12.000 ekor.

Dayan Antoni, Head of Government Relation Santori optimistis perusahaannya bisa merealisasikan seluruh kuota impor sapi tersebut. Setelah proses penggemukan, sapi bakalan itu akan didistribusikan mulai Januari 2016. "Sapi sudah mulai datang secara bertahap sejak minggu kedua Oktober 2015," ujarnya.

Dayan menyatakan, pasokan sapi bakalan lokal terbatas sehingga impor jadi pilihan. Kualitas sapi bakalan  lokal juga tak stabil, sehingga penggemukan sapi tidak efisien. Selain itu, harga sapi impor lebih murah ketimbang lokal.

Menurut Dayan, harga beli sapi bakalan di Jawa Timur mencapai Rp 45.000 per kilogram (kg) hidup. Sementara dengan nilai tukar rupiah saat ini, harga sapi impor dari Australia hanya sekitar Rp 42.000 per kg dan sudah termasuk bea masuk impor sebesar 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×