kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Nusantara Regas Pasok Gas PLTGU Tanjung Priok


Sabtu, 13 Juli 2013 / 07:05 WIB
Nusantara Regas Pasok Gas PLTGU Tanjung Priok
ILUSTRASI. IHSG kembali ditutup di level all-time high pada Rabu (9/2) dengan kenaikan 0,66% ke posisi 6.834,60.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. PT Nusantara Regas akan memasok gas ke pembangkit listrik tenaga uap dan gas (PLTGU) Tanjung Priok dalam waktu dekat. Baru-baru ini, perusahaan itu mengantongi restu penggunaan pipa gas milik PT Pertamina Hulu Energi Onshore North West Java (PHE ONWJ) dari Kementerian Keuangan untuk mengirim gas ke pembangkit.

Hendra Jaya, Direktur Utama Nusantara Regas bilang, setelah mendapat restu penggunaan fasilitas negara tersebut, perusahaan akan bertemu Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan PHE ONWJ. "Kami akan segera melanjutkan pembahasaan facilities sharing agreement dengan PHE ONWJ dan SKK Migas untuk kesepakatan besaran sewanya (toll fee)," katanya kepadaKONTAN, Jumat (12/7).

Selama ini, PLTGU Tanjung Priok mendapat gas dari PHE ONWJ. Tapi belakangan, suplai gas berkurang menjadi 120 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Padahal, total kebutuhan gas PLTGU tersebut mencapai 200 mmscfd hingga 250 mmscfd.

Makanya, Nusantara Regas berencana memasok gas lewat pipa milik PHE ONWJ. Perusahaan itu telah mengucurkan investasi US$ 8 juta menyambung pipa dari Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat dengan pipa milik PHE ONWJ. Pasokan gas untuk PLTGU Tanjung Priok itu berasal dari LNG Tangguh di Papua.

Dalam waktu dekat, perusahaan itu juga akan bertemu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memastikan jumlah pasokan. "Kami akan buat kesepakatan baru terkait pasokan gas. Soal harga gas tidak berubah," kata Hendra.

Formula harga gas dari FSRU Jawa Barat ke PLN yaitu harga gas LNG ditambah alfa. Harga gas LNG akan mengikuti pergerakan harga minyak mentah. Misalnya, jika harga minyak US$ 100 per barel, ketetapan harga gas US$ 11,1 per mmbtu. Sedangkan alfa ditetapkan sebesar US$ 3,43 per mmbtu.

Nusantara Regas optimistis pembahasan dengan pihak terkait rampung Juli ini. Sehingga, "Suplai gas ke PLTGU bisa kami lakukan pada kuartal III-2013," tutur Hendra.

Suryadi Mardjoeki, Head of Gas and Oil Fuel Division PLN berharap kesepakatan Nusantara Regas dengan SKK Migas soal toll fee tidak terlalu lama. Ia bilang, besaran biaya toll fee tidak akan mempengaruhi formula harga gas yang disepakati PLN dengan Nusantara Regas.

Berapapun toll fee yang ditetapkan pemerintah, harga gas untuk PLTGU Tanjung Priok tetap sesuai kesepakatan sebelumnya. Tapi, Suryadi memastikan, harga gas dari LNG tetap lebih mahal ketimbang harga gas dari sumur langsung.

Suryadi bilang, harga gas dari PHE ONWJ berkisar US$ 6 hingga US$ 7 per mmbtu, sedangkan harga gas dari FSRU Jawa Barat bisa lebih dari US$ 14 per mmbtu. "Meski mahal, potensi penghematan karena memakai gas mencapai US$ 500.000 per hari," ujar Suryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×