CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.752   23,00   0,14%
  • IDX 8.455   48,03   0,57%
  • KOMPAS100 1.171   6,47   0,56%
  • LQ45 854   5,14   0,61%
  • ISSI 295   1,44   0,49%
  • IDX30 445   2,21   0,50%
  • IDXHIDIV20 517   2,44   0,47%
  • IDX80 132   0,77   0,59%
  • IDXV30 136   0,28   0,21%
  • IDXQ30 143   0,66   0,46%

Pertamina Lepas Pelita Air, Ini Rencana Penggabungan dengan Garuda Indonesia


Kamis, 20 November 2025 / 13:31 WIB
Pertamina Lepas Pelita Air, Ini Rencana Penggabungan dengan Garuda Indonesia
ILUSTRASI. Pertamina merombak portofolio usaha dengan melepas Pelita Air, Patra Jasa, dan IHC. Konsolidasi anak usaha fokus pada bisnis inti migas dan EBT.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) merombak portofolio usahanya dengan melepas empat anak usaha yang tidak lagi masuk dalam lini bisnis inti.

Salah satu yang dilepas adalah maskapai penerbangan PT Pelita Air Service (PAS) yang mengudara pertama kali secara komersial pada Kamis (28/4/2022).

Hal ini disampaikan oleh Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

“Sedang dilakukan proses konsolidasi terhadap empat sektor bisnis yang dimiliki Pertamina di bawah naungan Danantara,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/11/2025).

Baca Juga: Ada Skema Baru Kompensasi Energi, Pengamat: Ringankan Cash Flow Pertamina dan PLN

Alasan Pertamina Lepas Pelita Air

Selain Pelita Air, Pertamina juga melepas anak usaha, seperti Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

Pertamina turut melepas PT Patra Jasa yang mengelola sembilan hotel dan resort .

Anak usaha tersebut akan dilebur dengan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) yang merupakan bagian dari InJourney.

Kemudian, Pertamina melepas PertaLife Insurance dan Tugu Insurance yang akan dikonsolidasikan dengan Indonesia Financial Group (IFG).

Sementara itu, dua anak entitas yang berbasis di luar negeri juga ditutup oleh Pertamina.

Dua entitas tersebut meliputi TRB London (Limited) yang proses likuidasinya sudah selesai pada Februari 2025 dan Pertamina Energy Service Pte. Ltd di Singapura yang rampung pada Juli 2025.

Baca Juga: Pertamina Garap 23 Lapangan Baru untuk Dongkrak Lifting Hingga 2030

Terkait pelepasan sejumlah anak usaha, termasuk Pelita Air, Agung menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perampingan dan fokus pada bisnis minyak dan gas serta energi baru dan terbarukan.

Ia juga memastikan anak usaha Pertamina yang dilepas bakal bergabung dengan perusahaan pelat merah lain yang berada di bidang yang sama.

Proses konsolidasi dilakukan di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Khusus Pelita Air, maskapai ini akan digabung dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Pertamina Targetkan Penggabungan 3 Anak Usaha

Saat RDP dengan Komisi VI DPR, Agung juga mengatakan, Pertamina akan menggabungkan tiga anak usaha. Proses penggabungan ditargetkan selesai pada 2026.

Baca Juga: Integrasi Hilir Pertamina: Respon Cepat Tekanan Margin Kilang Global

Tiga perusahaan tersebut, yakni Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina International Shipping (PIS) 

Agung menambahkan, pihaknya memperoleh pendampingan dari Danantara untuk menjalankan integrasi di bisnis hilir.

Hal tersebut meliputi sektor commercial and trading, refinery dan kilang, serta logistik.

Menurut dia, saat ini proses penggabungan tersebut dalam tahap pengkajian internal.

"Siang hari ini kami akan melanjutkan pembahasan dengan dewan komisaris untuk mendapatkan persetujuan atas detail teknis yang dilakukan dengan target persiapan go live-nya di tahun 2026," ujar Agung, Rabu (18/11/2025).

Selanjutnya: Obligasi SMF Jadi Underlying Repo BI, Ini Respon Wamankeu

Menarik Dibaca: 3 Pilihan Ombre Lipstik Hanasui yang Viral di TikTok, Bantu Sempurnakan Tampilan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×