Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
Dia juga menyebut bahwa Belanda, Malaysia, Spanyol dan Amerika Serikat berada pada peringkat 4 hingga 8. Bangladesh, Italia dan Mesir berada pada peringkat 7 hingga 10 sementara Myanmar selalu berada pada peringkat 11-12.
Selanjutnya, Rusia pada peringkat 12 atau 13, Philipina dan Korea selalu berada pada peringkat 14-15, Jepang pada peringkat 16-17 dan beberapa negara seperti Singapura, Vietnam, UEA, Ukraina, Afrika Selatan dan Tanzania konsisten berada dalam kelompok 20 besar.
Baca Juga: Harga dan produksi CPO diperkirakan stagnan, begini rekomendasi saham AALI
"Ekspor ke negara-negara ini mencapai 87%-90% dari ekspor Indonesia. Hubungan bilateral dengan negara-negara pengimpor tradisional yang mempunyai prospek perlu terus ditingkatkan untuk menjaga dan meningkatkan ekspor produk kelapa sawit Indonesia," tambah Mukti.
Menurut Mukti adanya hasil referendum Swiss terhadap produk minyak sawit pun menunjukkan kepercayaan masyarakat Swiss terhadap produk minyak sawit Indonesia.
Meski ekspor minyak sawit Indonesia ke Swiss sangat kecil, diharapkan hasil referendum tersebut juga akan meningkatkan kepercayaan negara Eropa lain, termasuk Uni Eropa dalam penerapan produksi sawit berkelanjutan di Indonesia.
Selanjutnya: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) targetkan pendapatan tahun ini tumbuh 15%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News