kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pan Brothers (PBRX) Tunggu Proses Restrukturisasi Selesai Sebelum Gelar Rights Issue


Selasa, 01 Februari 2022 / 15:33 WIB
Pan Brothers (PBRX) Tunggu Proses Restrukturisasi Selesai Sebelum Gelar Rights Issue
ILUSTRASI. Pekerja tengah menyelesaikan produksi masker dan alat pelindung diri (APD) di Pabrik Tekstil PT Pan Brothers Tbk, Banten, Senin (20/4/2020). Pan Brothers (PBRX) Tunggu Proses Restrukturisasi Selesai Sebelum Gelar Rights Issue.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tekstil, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) akan melakukan aksi korporasi di tahun ini dengan menggelar rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu. PBRX membidik dana sebesar US$ 50 juta dari rights issue tersebut.

Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswardeni menyampaikan, pihaknya akan menjalani proses rights issue setelah perusahaan tersebut menyelesaikan restrukturisasi atas utang-utangnya.

Dalam hal ini, PBRX hendak menyelesaikan penandatanganan perjanjian pinjaman sebagai bagian dari restrukturisasi dengan seluruh pihak, baik kreditur sindikasi, bilateral, dan pemegang surat utang. 

Manajemen PBRX sendiri menargetkan pelaksanaan rights issue dapat rampung pada semester kedua mendatang. “Target selesainya rights issue ini adalah September 2022,” ujar Iswardeni, Senin (1/2). 

Baca Juga: Mayoritas Kreditur Menyetujui Proposal, Sritex (SRIL) Lolos dari Ancaman Pailit

Ia menambahkan, seluruh dana hasil rights issue akan digunakan sebagai modal kerja PBRX. Pihak PBRX pun yakin pasar akan mampu menyerap penerbitan saham baru yang dilakukan oleh perusahaan ini. “Standby buyer rights issue kami sudah ada,” imbuh dia tanpa menyebut nama investor strategis tersebut. 

PBRX belum bicara banyak terkait target kinerja penjualan di tahun 2022. Yang terang, Iswardeni memperkirakan kinerja PBRX di tahun ini minimal akan menyamai atau sedikit melebihi capaian di sepanjang tahun lalu.

Pertumbuhan kinerja penjualan yang lebih tinggi diharapkan terjadi pada tahun 2023 seiring dengan harapan membaiknya iklim industri tekstil maupun rampungnya restrukturisasi utang PBRX. “Tahun 2023 ditargetkan kinerja penjualan bisa tumbuh dua digit,” ungkap Iswardeni. 

Optimisme Manajemen PBRX terhadap prospek kinerja di tahun ini dan selanjutnya tak lepas dari telah diamankannya pendanaan bilateral dari perbankan untuk modal kerja perusahaan ini. Saat ini, total fastilitas kredit yang dimiliki PBRX berkisar antara US$ 43 juta - US$ 45 juta dari HSBC, Maybank, UOB, dan Bank Permata dengan jangka waktu dua tahun.

Baca Juga: Siapkan Capex Triliunan Rupiah, XL Axiata (EXCL) Berharap Kinerja Tahun 2022 Membaik

Dalam term sheet restrukturisasi, PBRX dapat menambah lagi batas kreditnya hingga US$ 100 juta. Dua bank yang sempat menghentikan fasilitasnya, yaitu HSBC dan Maybank juga sudah setuju untuk kembali menyalurkan kredit kepada PBRX.

Mengutip materi paparan public PBRX pada Desember 2021 lalu, PBRX memiliki beberapa strategi jangka panjang yang salah satunya adalah menjadi mitra strategis bagi konsumen atau buyer perusahaan.

Dalam hal ini, pelanggan akan berkomitmen untuk memberikan jumlah pesanan minimum yang disepakati kepada PBRX. Kepastian dalam penjualan juga akan membantu PBRX untuk mengelola anggaran pembelian material dan rencana produksi yang lebih baik. 

Kemitraan strategis juga memungkinkan PBRX untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan mendiversifikasi penawaran dengan pelanggan tertentu. Secara umum, konversi ke kemitraan strategis ditargetkan untuk menghasilkan pertumbuhan penjualan tahunan hingga 20% - 25%. 

Tak hanya itu, kemitraan strategis memungkinkan PBRX untuk memperoleh dukungan modal kerja seperti fasilitas pembiayaan vendor.

Baca Juga: Sah, Skema Resturkturisasi Utang Pan Brothers (PBRX) Disetujui Pengadilan Singapura

Di samping itu, PBRX juga memiliki strategi untuk meningkatkan margin perusahaan. Langkah tersebut ditempuh dengan memprioritaskan pelanggan yang menawarkan margin lebih tinggi, terutama dari pelanggan kecil hingga menengah dan fokus untuk memperoleh order dari brand-brand besar.

PBRX juga mendiversifikasi produk ke produk gaya hidup premium untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas selama periode produksi low season. Ada pula implementasi otomatisasi dan digitalisasi yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. 

Sebagai informasi, per kuartal III-2021, penjualan PBRX turun 3,04% (yoy) menjadi US$ 507,81 juta. Sedangkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PBRX turun 1,19% (yoy) menjadi US$ 19,02 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×