kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   35,00   0,22%
  • IDX 6.913   8,15   0,12%
  • KOMPAS100 1.004   2,35   0,23%
  • LQ45 764   1,69   0,22%
  • ISSI 229   0,92   0,40%
  • IDX30 392   -0,74   -0,19%
  • IDXHIDIV20 453   -0,06   -0,01%
  • IDX80 113   0,44   0,39%
  • IDXV30 114   0,38   0,33%
  • IDXQ30 127   0,00   0,00%

Panasonic targetkan penjualan AC Inverter naik 15%


Rabu, 07 Maret 2012 / 10:00 WIB
Panasonic targetkan penjualan AC Inverter naik 15%
ILUSTRASI. Bikin susah main rank, ini hero Mobile Legends paling sering di ban Februari 2021


Reporter: Muhammad Khairul, Arif Wicaksono | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rencana pemerintah menaikan tarif listrik hingga 10% tahun ini akan membuat konsumen makin jeli dalam memilih produk. Termasuk untuk pembelian mesin pendingin ruangan atau AC yang selama ini dikenal boros energi listrik. Konsumen akan mengalihkan pilihan ke produk yang minim energi.

Ronny Heribertus, Product Manager Air Conditioner PT Panasonic Gobel Indonesia mengatakan, permintaan AC saat ini di Indonesia tumbuh sekitar 15% hingga 17%. Dari jumlah itu, pertumbuhan penjualan AC yang hemat energi atau dengan teknologi inverter tumbuh antara 25% hingga 30% per tahun.

Oh iya, teknologi inverter adalah teknologi yang memungkinkan kompresor bekerja secara efisien dan bisa lebih hemat listrik hingga 50% dari AC non inverter. Meski tumbuh pesar, kata Ronny, penjualan AC invertor di Indonesia masih sangat kecil. Dominisi AC non inverter di Indonesia masih sangat besar yakni sampai 90%. "Porsi penjualan AC berteknologi inverter baru 10%," ujar dia dalam presentasinya saat launching produk AC inverter terbaru Panasonic di Hotel Sangri-La, Jakarta kemarin. PT Panasonic Gobel menargetkan penjualan AC inverter tahun ini minimal naik 15%.

Hal senada dikemukakan Santo Kadarusman, Public Relation and Marketing Event Manager PT Hartono Istana Technology yang memproduksi AC inverter merek Polytron menambahkan, pasar AC memang menuju ke jenis inverter karena lebih hemat listrik dan ramah lingkungan. Pasalnya, teknologi inverter juga membersihkan ruangan atau auto cleaning.

Meski pasar AC inverter masih kecil, sejumlah perusahaan elektronik berebut pasar ini. Mereka antara lain: Panasonic, Polytron dan LG. Ronny mengklaim, tahun 2010, Panasonic saat ini menguasai sekitar 60% pasar AC inverter di Indonesia.

Namun, pangsa pasar tersebut turun menjadi 44% pada 2011. Ia menargetkan pangsa pasarnya tahun ini bisa naik hingga mencapai 51% . Makanya, tahun ini, Panasonic mentargetkan bisa menjual AC inverter 600.000 unit, naik sekitar 30% dari tahun lalu.

Rinaldi Sjarif, Wakil Presiden Direktur Panasonic mengatakan, AC merupakan produk andalan elektronik Panasonic. "Penjualan kita tumbuh di atas 20%," ujarnya. Pertumbuhan tersebut, antara lain didukung oleh pertumbuhan properti. Rinaldi bilang, perusahaannya akan terus mencoba mendekatkan diri dengan konsumen. "Kita ingin investasi di bidang consumer relation," katanya.

Andry Siswandi, Head of Residential AC LG Electronics Indonesia mengatakan, saat AC inverter muncul, penjualan AC inverter di Indonesia masih mungil karena teknologi inverter dianggap masih merupakah teknologi yang relatif baru.

Apalagi, dibanding dengan AC jenis lain, harga produk elektronik berinverter saat itu juga masih mahal. Harga elektronik dengan teknologi inverter lebih tinggi sekitar 15% hingga 20% dibanding elektronik tanpa inverter. Wajar kalau jumlah konsumennya juga masih terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×