kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.273   33,00   0,20%
  • IDX 7.024   7,16   0,10%
  • KOMPAS100 1.041   1,42   0,14%
  • LQ45 812   0,94   0,12%
  • ISSI 213   0,64   0,30%
  • IDX30 417   1,23   0,30%
  • IDXHIDIV20 497   0,14   0,03%
  • IDX80 119   0,19   0,16%
  • IDXV30 123   0,33   0,26%
  • IDXQ30 138   0,30   0,22%

Panen Modeling Budi Daya Ikan Nila di Karawang Dukung Program Makan Bergizi Gratis


Kamis, 05 Desember 2024 / 14:23 WIB
Panen Modeling Budi Daya Ikan Nila di Karawang Dukung Program Makan Bergizi Gratis
ILUSTRASI. Modeling Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin (BINS) milik KKP di Karawang, memasuki masa produksi siklus kedua.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Modeling Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin (BINS) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Karawang, Jawa Barat, memasuki masa produksi siklus kedua. Hasil panen ditargetkan dapat mendukung kebutuhan bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Hal itu ditegaskan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Wahyu sakti Trenggono dalam mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau kegiatan produki siklus kedua tambak BINS di Karawang. 

"Bapak Presiden sudah melihat langsung kegiatan modeling budi daya nila salin. Kami targetkan hasil produksi siklus kedua dapat mendukung pada program Makan Bergizi Gratis,” ungkap Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Selasa (3/12). 

Trenggono menjelaskan total benih yang ditebar pada siklus kedua hingga saat ini mencapai 600 ribu ekor di 10 petak yang masing-masing berukuran 2 ribu meter persegi ditebar sebanyak 30 ribu ekor per petak. Kemudian, di 5 petak yang berukuran 4 ribu meter persegi juga ditebar sebanyak 60 ribu ekor per petak. 

Baca Juga: Ajang Internasional WCPFC21, KKP Ungkap Banyak Pelanggaran Tenaga Kerja Perikanan

Menurutnya, masa produksi dari benih ditebar hingga ukuran panen memakan waktu 8 bulan sampai 10 bulan. Dalam kurun waktu tersebut, berat ikan diperkirakan akan mencapai 0,8 kg per ekornya. Sehingga total panen bisa mencapai angka 360 ton dengan tingkat survival rate benih di kisaran 70%-80%. 

"Tentu perbaikan-perbaikan terus kami lakukan, sehingga produksi bisa terus meningkat,” beber Trenggono. 

Lebih jauh Trenggono menerangkan, peningkatan produksi modeling budi daya nila salin untuk mendukung program prioritas pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis, swasembada pangan, hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, melalui produk perikanan bermutu dan berdaya saing.

Selain itu, teknologi budi daya BINS akan dipakai untuk program revitalisasi tambak-tambak tidak produktif yang tersebar di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. Menteri Trenggono turut memaparkan rencana program revitalisasi ke Presiden Prabowo saat kunjungan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×