kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar mobil RI tetap terbesar di ASEAN


Sabtu, 25 Maret 2017 / 17:34 WIB
Pasar mobil RI tetap terbesar di ASEAN


Reporter: Agung Hidayat, Asnil Bambani Amri | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indonesia diprediksi masih menjadi pasar mobil terbesar di Asia Tenggara (ASEAN). Menurut data Asean Automotive Federation tahun 2016, porsi penjualan mobil Indonesia mencapai 33% dari total penjualan ASEAN sebesar 3,16 juta unit.

Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bilang, kenaikan penjualan mobil 5% tahun ini akan membuat Indonesia memimpin pasar mobil di ASEAN. "Indonesia masih nomor satu dalam hal penjualan di ASEAN, kata Kukuh kepada KONTAN, Jumat (24/3).

Tahun lalu, penjualan mobil di Indonesia mencapai 1,061 juta unit, jauh meninggalkan kompetitor terdekatnya Thailand di peringkat kedua sebanyak 768.788 unit. Secara umum, penjualan mobil di ASEAN tahun 2016 lalu naik 3% dari 3,07 juta unit di 2015 menjadi 3,16 juta di 2016.

Meski penjualan mobil Thailand ada di posisi kedua di 2016, namun dari sisi pertumbuhan penjualan, Thailand ada di atas Indonesia dengan pertumbuhan 24% dan Indonesia hanya berhasil tumbuh 5%. Namun, dominasi Indonesia atas penjualan mobil tak berlaku bagi produksi. Jumlah produksi mobil Thailand mencapai 1,94 juta unit di 2016 dan jauh meninggalkan produksi mobil Indonesia.

Artinya Thailand mendominasi produksi mobil ASEAN sebesar 48% yang tercatat 4 juta unit. Adapun produksi mobil Indonesia ada di posisi kedua sebanyak 1,17 juta unit, atau 29% persen dari total produksi mobil ASEAN.

Soal kemungkinan Indonesia menyalip produksi mobil di Thailand, Kukuh bilang butuh kerja keras. "Pasar Indonesia memang terbilang besar, seharusnya ini bisa dijadikan peluang meningkatkan produksi," kata Kukuh.

Namun peluang tersebut harus dengan kerja keras. Sebab, agen pemegang merek mobil di Indonesia merupakan prinsipal luar negeri terutama dari Jepang. Selain meyakinkan prinsipal, Indonesia juga harus bekerja keras untuk mempersiapkan industri pendukung seperti komponen.

Terkait kompetisi di ASEAN, Franciscus Soerjopranoto, Deputy Director Toyota Astra Motor (TAM) optimistis bisa mencetak penjualan lebih tinggi dari Thailand. "Meski begitu kami akui angka produksi kami di bawah Thailand," kata Fransiscus kepada KONTAN (24/3).

Walau produksi lebih kecil, namun Franciscus menganggap hal itu menguntungkan. Sebab, antara produksi dengan pasar seimbang. "Keseimbangan pasar membuat usaha lebih sustainability. Di mana produksi, pasar domestik, impor dan ekspor saling mengisi," kata Francicus.

Adapun Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai, rasio kepemilikan kendaraan per rumah tangga di Indonesia masih rendah. Sehingga potensi tumbuhnya lebih besar dengan catatan ekonomi Indonesia bisa lebih baik.

Mobil niaga tertinggal

Meski Indonesia mencatat penjualan mobil terbanyak di ASEAN, bukan berarti penjualan seluruh segmen mobil menjadi yang teratas. Khusus di segmen mobil niaga, Indonesia bukanlah di peringkat pertama di ASEAN. Tahun lalu, penjualan mobil niaga Indonesia hanya berada di peringkat ketiga.

Adapun negara yang memimpin penjualan mobil niaga di ASEAN adalah Thailand. Tahun 2016, penjualan mobil niaga Thailand mencapai 440.735 unit, dua kali lipat dari penjualan mobil niaga di Indonesia yang tercatat baru 200.046 unit.

Mahfum di kalangan pengamat ekonomi, penjualan mobil niaga sering kali menjadi tanda-tanda pergerakan ekonomi di suatu negara. Semakin tinggi penjualan mobil niaganya, maka itu menjadi pertanda semakin tinggi pula aktivitas ekonomi di negara tersebut.

Tak hanya kalah dari Thailand, penjualan mobil niaga Indonesia kalah dari Filipina yang menjual 226.384 unit mobil niaga di 2016. Karakter pasar mobil di Filipina juga hampir sama dengan Thailand, dimana penjualan mobil niaga lebih besar ketimbang mobil berpenumpang. Berbeda dengan di Indonesia, dimana penjualan mobil berpenumpang lebih dominan atau lebih 80% dari total penjualan. Adapun penjualan mobil niaga kurang dari 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×