Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) dalam tiga bulan pertama tahun ini menyusut. Pendapatan usaha produsen keramik itu berkurang 22,36% year on year (yoy) menjadi Rp 64,84 miliar.
Menurut Cahayaputra, pendapatan kuartal I 2020 turun karena sekitar 80% pembeli produk adalah segmen ritel. Pasar tersebut lebih rentan terdampak banjir awal tahun dan pandemi Covid-19. Apalagi lalu muncul kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah. Sementara selama ini pelanggan ritel biasa membeli produk dengan cara mendatangi langsung toko-toko bangunan.
Selain mobilitas yang terbatas karena PSBB, keputusan pembelian produk oleh pelanggan ritel dalam kondisi sulit saat ini juga mempertimbangkan prioritas kebutuhan. Manajemen Cahayaputra sadar, belanja keramik bukan kebutuhan pokok.
Padahal dalam tiga bulan pertama tahun ini, beban pokok pendapatan Cahayaputra sebenarnya turun 22,36% yoy menjadi Rp 56,31 miliar. Demikian pula dengan beban penjualan serta beban umum dan adnministrasi. Hanya saja, beban lain-lain bersih sebesar Rp 1,45 miliar semakin memangkas laba kotor. Pada akirnya, laba tahun berjalan turun hampir dua kali lipat menjadi Rp 2,02 miliar.
Berkaca dari kinnerja kuartal I 2020, Cahayaputra berupaya menjaga arus kas selama semester I 2020. Kalau tak begitu, tantangan bisnis bertubi-tubi mulai dari banjir pada awal tahun hingga pandemi Covid-19 tadi bakal semakin menggerus duit lancar mereka.
Untuk itu Cahayaputra menghentikan sementara produksi keramik mulai April 2020. Selain memenuhi imbauan penutupan kegiatan usaha sementara oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mereka berharap bisa mengurangi biaya operasional. "Dengan pengurangan permintaan otomatis, kalau tetap produksi akan menggerus cashflow," terang Juli Berliana Posman, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk saat dihubungi KONTAN, Selasa (28/4).
Cahayaputra juga mengawal instalasi mesin-mesin baru. Menurut penghitungan mereka, operasional mesin baru akan mengerek efisiensi pengeluaran sehingga berpotensi meningkatkan margin laba mulai kuartal III 2020.
Hingga 31 Maret 2020, total aset lancar Cahayaputra masih tumbuh 9,05% year to date (ytd) atau sejak akhir tahun lalu menjadi Rp 120,99 miliar. Namun kas dan setara kas perusahaan tersebut turun hingga 33,83% ytd menjadi Rp 1,76 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
