Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
Dari hasil road test tersebut, Feby mengungkapkan dampak penggunaan biodiesel terhadap kinerja mesin untuk kendaraan berkapasitas 3,5 ton diklaim meningkatkan daya kinerja kendaraan.
Sementara itu, tingkat konsumsi bahan bakar sedikit meningkat tetapi mengalami penurunan emisi antara 0,01 gram hingga 0,08 gram. "Semuanya masih di dalam ambang batas yang ditetapkan," kata Feby.
Ia menambahkan, dari hasil road test tersebut, penggantian filter bahan bakar bagi kendaraan baru perlu diganti pada rentang penggunaan 7.500 km hingga 15.000 km. Artinya pergantian filter dilakukan sedikit lebih awal. Sesudahnya semuanya berjalan normal.
Baca Juga: Prospek CPO 2020: Produksi Melambat, Permintaan Sawit Melaju Lebih Kencang
Feby menjelaskan, uji coba B30 berikutnya akan diterapkan untuk bahan bakar kereta api, kapal laut, pembangkit listrik, serta kendaraan angkut pertambangan.
Kementerian ESDM pada tahun 2020 ini sudah menetapkan alokasi B30 untuk didistribusikan oleh Pertamina di 25 titik serah di Jakarta, Medan, Balikpapan, Plaju, Rewelu dan Boyolali. Alokasi pada tahap uji coba sebesar 209.238 kiloliter (KL) dari total alokasi 9,5 juta KL.
"Harga B30 sama dengan solar yang ditetapkan di pasar. Selisih harganya dengan harga internasional MOPS disubsidi oleh pemerintah melalui anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepala Sawit (BPDPKS)," jelas Feby.
Asal tahu saja, sejak tahun 2018, produksi bahan bakar nabati B20 sudah mencapai 6,2 juta KL, di mana sebesar 4,9 juta KL untuk konsumsi dalam negeri dan sisanya 1,2 juta KL diekspor.
Baca Juga: Ramai-ramai Menadah Berkah Kebijakan Biodiesel B30
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News