Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
Baca Juga: LiuGong Layani Full Maintenance Contract Alat Berat Samudera Mulia Abadi
Menurut Yuliot, kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan progres akhir sebelum proyek diresmikan Presiden Prabowo pada Desember mendatang. Peresmian akan diusulkan setelah seluruh kesiapan teknis dinyatakan aman.
"Jadi, untuk kesiapan secara fasilitas masih ada penyempurnaan sekitar 1%-2% yang kita harapkan dalam beberapa hari ke depan itu bisa diselesaikan 100% sehingga siap untuk diresmikan. Yang 1,5% itu ada detail-detail pekerjaan saja," jelasnya.
Yuliot menekankan, kehadiran RDMP Balikpapan menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi impor BBM yang masih membebani neraca migas.
Dari sisi operasional, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman mengatakan, beberapa tahapan penting telah dicapai, termasuk pengoperasian awal unit utama Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex pada 10 November 2025. Unit ini menjadi kunci untuk menghasilkan produk BBM berstandar Euro V.
“RFCC tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga memperbesar nilai tambah dari sumber daya alam dalam negeri,” kata Taufik.
Saat beroperasi penuh, Kilang Balikpapan tidak hanya memproduksi BBM berkualitas tinggi, tetapi juga mampu mengolah residu menjadi produk petrokimia bernilai tinggi seperti propylene dan ethylene, bahan baku penting industri dalam negeri yang selama ini masih bergantung impor.
Selanjutnya: Bos Bulog Pastikan 50 Gudang Baru Akan Dibangun pada 2026
Menarik Dibaca: 5 Rekomendasi Parfum Evangelline yang Punya Wangi Fresh, Cocok buat Daily Activity
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tag













