kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasokan buah impor ke supermarket kian seret


Jumat, 13 Juli 2012 / 16:00 WIB
Pasokan buah impor ke supermarket kian seret
ILUSTRASI. Promo GrabFood dari McD hari ini menawarkan menu Taste of Japan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso


Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Dampak aturan impor hortikultura seperti pembatasan impor lewat pelabuhan Tanjung Pirok, Jakarta, membuat resah pelaku usaha ritel. Sejak ditutupnya impor hortikultura di pelabuhan Tanjung Priok, pasokan buah ke gerai-gerai ritel mereka berkurang, terutama gerai yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

"Buah impor hampir di semua ritel saat ini sangat sulit mendapatkannya, karena dan pasokannya turun akibat aturan itu," kata Public Affairs Senior Manager PT Carrefour Indonesia, Satria Hamid Ahmadi kepada KONTAN, Jumat (13/7).

Selain sulitnya mendapatkan buah impor, Satria mengaku aturan tersebut membuat harga buah impor melonjak tinggi. Hal ini terjadi karena pasokan buah impor tak sebanding dengan permintaan.

Satria bilang, harga buah seperti apel, pear dan anggur harganya naik 10 hingga 20%. Namun, Satria tak menjelaskan berapa rincian kenaikan harga buah itu. "Kualitasnya pun tak sebaik yang dulu, karena kami harus menunggunya selama tiga hari. Ketika sampai barang-barang itu sudah tidak segar lagi," terang Satria.

Saat ini, impor produk hortikultura memakan waktu lama, sebab proses impor tak lagi dibolehkan lewat pelabuhan Tanjung Priok, melainkan melalui pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur. Sehingga buah tersebut membutuhkan waktu lagi, hingga sampai ke Jakarta.

"Di Surabaya komoditasnya masih segar. Ketika sampai di Jakarta, buah-buahan itu ada yang busuk. Jadi pasokannya turun 30% sampai 50%," terang Satria. Pasokan buah yang mengalami penurunan itu termasuk buah pear dan anggur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×