Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sulitnya pasokan membuat harga bawang putih di pasar menjadi tinggi. Hasil panen bawang putih lokal belum dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi.
Sebelumnya, pedagang bawang putih mengeluhkan belum mendapatkan pasokan bawang putih. "Produksi domestik masih fokus untuk benih belum masuk ke konsumsi," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kemtan), Prihasto Setyanto kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4).
Prihasto bilang, panen bawang putih domestik akan mulai pada bulan April 2018. Luas lahan yang dapat dipanen berdasarkan penjelasan Prihasto seluas 1.200 hektare (ha) hingga 1.500 ha.
Hasil panen tersebut ditegaskan untuk kebutuhan benih. Sementara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, Kemtan sebelumnya telah mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).
Prihasto bilang RIPH bawang putih yang diberikan tahun 2018 sekitar 400.000 ton. RIPH tersebut diberikan kepada 37 perusahaan.
Oleh karena itu mengenai pengendalian harga Prihasto bilang ada di ranah Kementerian Perdagangan (Kemdag). "Betul, kalau soal realisasi impor itu sudah ranahnya Kemdag," terangnya.
Kemdag pun sebelumnya sudah mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk bawang putih sebesar sebesar 125.984 ton pada akhir Februari 2018. SPI tersebut diberikan kepada 13 perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News