Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan pihaknya mendukung usulan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk melakukan pemindahan pintu masuk importasi ke wilayah timur Indonesia.
Menurut Edy, langkah ini akan menjadi katalis positif bagi industri keramik nasional dengan rencana memindahkan gerbang masuk impor ke Indonesia bagian timur khususnya untuk produk-produk keramik.
"Yang pertama, masuknya keramik impor akan lebih terkontrol sehingga bisa mencegah masuknya keramik ilegal," ungkapnya saat dihubungi Kontan, Kamis (01/08).
Baca Juga: Pengusaha Buka Suara Soal Rencana Gerbang Impor Dipindah ke Pelabuhan Timur Indonesia
Alasan kedua adalah akan adanya multiflier effect yang positif bagi dunia usaha di Indonesia Timur mulai dari kawasan perdagangan dan pergudangan yang akan berkembang.
"Jasa transportasi laut maupun darat dan harga keramik di Indonesia Timur juga akan menjadi lebih terjangkau sehingga dapat mendorong pembangunan di Indonesia Timur lebih cepat," jelasnya.
Untuk diketahui langkah pemindahan pintu masuk importasi ke wilayah timur Indonesia ini menjadi salah satu langkah yang dilakukan usai pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) pengawasan impor ilegal.
Asal tahu saja, Satgas Impor Ilegal beranggotakan 11 kementerian dan lembaga yang di antaranya adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kadin, Polri hingga Kejagung.
Baca Juga: Pintu Masuk Barang Impor Akan Dibuka di Luar Jawa
Adapun terkait Satgas, Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan target kerja Satgas bisa merujuk pada angka selisih impor dan ekspor China dari dan ke Indonesia.
"Kemendag kan pernah mengeluarkan data selisih impor dan ekspor China ke Indonesia. Nah, itu kan potensi yang bisa dikejar oleh Satgas, jadi selisihnya, itu besar sekali, dibanding temuan Satgas saat ini. Baru Rp 40 miliar, aslinya jutaan USD," ungkapnya saat ditemui Kontan, Kamis (31/07).
Ia menambahkan, lewat selisih ini sebenarnya sudah terlihat masih banyak barang impor ilegal yang berhasil masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Pintu Masuk Barang Impor Diusulkan ke Wilayah Timur, Apsyfi: Bisa Tekan Impor
"Dari semua yang sudah disita Satgas kemarin, dari importir bukan? Kalau iya, bawa saja ke proses hukum. Dan harus dilihat di pelabuhan masuknya, apa yang terjadi pada pemeriksaannya? Karena bisa sebesar itu barang ilegal yang masuk," tutup Febri.
Selanjutnya: Bank of England Cuts Rates From 16-Year High, Careful on Future Moves
Menarik Dibaca: Tips Merawat Pisau Agar Tetap Tajam dan Mudah Digunakan Sehari-hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News