kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangkit sampah 10 MW di Solo akan beroperasi 2020


Minggu, 30 Desember 2018 / 09:36 WIB
Pembangkit sampah 10 MW di Solo akan beroperasi 2020
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - Dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Jumat (28/12), di Rumah Dinas Walikota Surakarta, timbunan sampah kota yang mencapai 450 ton per hari akan diolah sehingga menghasilkan listrik berkapasitas sekitar 10 MW pada tahun 2020.

Penandatangan yang dilakukan antara PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power, disaksikan langsung oleh Walikota Surakarta, perwakilan Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian ESDM (Ditjen Ketenagalistrikan dan Ditjen EBTKE) ini akan dibangun dengan dua tahap, masing-masing berkapasitas 5 MW.

Jangka waktu kontrak akan berlangsung selama 20 tahun dengan nilai investasi sebesar US$ 23 juta untuk kapasitas 5 MW (US$ 40 juta untuk 10 MW). Harga jual dalam proyek ini juga ditetapkan sesuai dengan Perpres 35/2018 yaitu US$ 13,35 cent per kWh. Proyek ini di targetkan akan siap beroperasi di tahun 2020.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi mengungkapkan, proyek semacam ini, yakni pemanfaatan sampah kota untuk listrik sangat ramah lingkungan dan mampu menyelesaikan permasalahan di Kota Surakarta dan sekitarnya.

"PLTSa juga akan menjadi salah satu unsur dalam mencapai bauran energi nasional. Seperti yang selalu diungkapkan Bapak Menteri, bahwa kami sangat mendorong pengembangan EBT di Indonesia. Pemerintah terus berupaya dengan memberikan regulasi yang dapat mendukung hal tersebut", ungkap Hendra dikuitp dalam wibesite Kementerian ESDM, Sabtu (29/12).

Hendra berharap, penandatanganan PJBL dengan PLN bagi pengembangan PLTSa di 11 kota lainnya dapat segera menyusul, sehingga Perpres 35/2018 dapat diimplementasikan dengan baik.

PJBL PLTSa Kota Surakarta dilaksanakan sebagai tindaklanjut Surat Penugasan Menteri ESDM kepada PT PLN (Persero) untuk membeli tenaga listrik dari PLTSa Kota Surakarta yang diterbitkan pada tanggal 11 Juli 2018. Pencapaian ini sekaligus merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Dalam Perpres tersebut diatur pembelian tenaga listrik dari PLTSa oleh PLN untuk 12 kota di Indonesia termasuk Kota Surakarta. Ini merupakan PJBL pertama yang telah ditandatangani.

Sebelumnya, pada 2017 dan 2018 telah ditandatangani PJBL untuk 74 IPP pembangkit energi terbarukan, sehingga dengan tambahan PJBL PLTSa Surakarta ini total PJBL sebanyak 75 proyek dengan kapasitas total 1.587,62 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×