Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) meminta pemerintah untuk mengembangkan teknologi penggaraman.
"Pemerintah harus menjadikan garam sebagai komoditas strategis," ujar Susan H Romica, Sekretaris Jenderal Kiara pada diskusi yang digelar oleh Kiara, Jakarta, Jumat (11/8).
Susan bilang, pemerintah belum berfokus pada pengembangan produksi garam. Pengolahan garam masih dilakukan secara konvensional. Susan membandingkan dengan Australia yang sudah menggunakan teknologi sehingga tifak tergantung pada cuaca.
Pemerintah sebelumnya telah memberikan teknologi berupa geomembran untuk produksi garam. Namun, Susan berpendapat hal tersebut tidak didukung dengan asistensi oleh pemerintah. "Seharusnya pemerintah melakukan monitoring," terang Susan.
Selain pemerintah, pengembangan teknologi juga menuntut keterlibatan bidang pendidikan. Susan menerangkan, seharusnya Universitas terutama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengembangkan teknologi untuk meningkatkan produksi garam.
Pada awal diskusi Susan menceritakan produksi garam Indonesia pernah memasuki masa jayanya. Tepatnya tahun 1931, Indonesia menjadi negara yang mengekspor garam. Susan menyayangkan saat ini pemerintah terus melakukan impor garam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News