kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pemerintah gelar lelang WK Migas tahap II, begini tanggapan KKKS


Rabu, 01 Desember 2021 / 18:56 WIB
Pemerintah gelar lelang WK Migas tahap II, begini tanggapan KKKS
ILUSTRASI. pemerintah akan lelang 8 Wilayah Kerja (WK) migas dalam lelang tahap II tahun 2021


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Medco Energi International Tbk (MEDC) Ronald Gunawan menyambut baik persyaratan yang ditawarkan di 8 WK tersebut dan menyatakan ketertarikannya.

"Ini terobosan, splitnya tidak lagi terpaku pada standar yang ada yakni 85: 15 untuk minyak bumi dan 70:30 untuk gas. Ini menarik bagi investor," kata Ronald belum lama ini.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menilai menarik atau tidaknya lelang tahap II ini bergantung pada reaksi para investor pasca lelang diumumkan.

Yang terang, Moshe menilai sudah ada upaya pemerintah untuk memberikan berbagai insentif dalam lelang kali ini.

"Namun, apakah itu cukup menarik bagi investor ya sekali lagi, kami lihat saja. Saran saya adalah pemerintah harus sering melakukan benchmarking terhadap negara-negara lainnya, kami bersaing di arena global untuk menarik investasi," terang Moshe ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/11).

Baca Juga: Siap-siap, Kementerian ESDM segera buka tender pipa Cirebon-Semarang

Moshe melanjutkan, migas masih memiliki potensi ke depannya apalagi jika merujuk rencana penyediaan energi yang dikeluarkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN), migas masih terus digunakan setelah 2050 mendatang.

"Migas masih memegang porsi bauran terbesar dan perusahaan IOC pun masih menggantungkan pendapatan mereka dari migas walaupun sudah menyatakan bertransisi," pungkas Moshe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×