Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ada 8 Wilayah Kerja (WK) migas yang bakal ditawarkan dalam lelang tahap II tahun 2021.
Sekedar informasi, dalam lelang kali ini dilakukan sejumlah perubahan yakni perbaikan profit split kontraktor dengan mempertimbangkan faktor risiko Wilayah Kerja, Signature Bonus terbuka untuk ditawar, FTP menjadi 10% shareable, penerapan harga DMO 100% selama kontrak, memberikan fleksibilitas bentuk kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split).
Selain itu ada ketentuan baru relinquishment (tidak ada pengembalian sebagian area di tahun ke-3 kontrak), kemudahan akses data melalui mekanisme membership Migas Data Repository (MDR) serta pemberian insentif dan fasilitas perpajakan sesuai peraturan yang berlaku.
Menanggapi pelaksanaan lelang WK Migas tahap II tahun 2021 ini, PT Pertamina memastikan terus melakukan kajian untuk setiap potensi yang ada.
"Setiap ada potensi eksplorasi, Subholding Upstream Pertamina pasti akan melakukan review internal semua peluang yang ada termasuk area-area dari lelang WK," kata Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina Arya Dwi Paramita kepada Kontan, Rabu (1/12).
Baca Juga: Pemerintah mulai lelang 8 blok migas tahap 2 tahun 2021, Medco minat
Sementara itu, VP Investor Relations and Corporate Communications PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) Herwin W. Hidayat mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan keikutsertaan pada lelang tahap II ini. Kendati demikian, ENRG memastikan tetap melakukan kajian untuk lelang kali ini.
"Kami juga akan mempelajari fleksibilitas bagi hasil yang ditawarkan oleh pemerintah," terang Herwin kepada Kontan.co.id, Rabu (1/12).
Asal tahu saja, pada lelang tahap I lalu, Energi Mega Persada keluar sebagai pemenang lelang untuk WK South CPP.
Herwin mengungkapkan, strategi perusahaan dalam pengembangan portfolio perusahaan dilakukan dengan dua cara yakni peningkatan produksi dari portfolio aset yg sudah ada serta melalui akuisisi atas aset baru.
"Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan menambah jumlah cadangan migas perusahaan ke depannya," jelas Herwin.
Herwin melanjutkan, dengan penerapan strategi pengembangan portfolio migas, diharapkan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dan dapat menambah nilai bagi para pemegang saham.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Medco Energi International Tbk (MEDC) Ronald Gunawan menyambut baik persyaratan yang ditawarkan di 8 WK tersebut dan menyatakan ketertarikannya.
"Ini terobosan, splitnya tidak lagi terpaku pada standar yang ada yakni 85: 15 untuk minyak bumi dan 70:30 untuk gas. Ini menarik bagi investor," kata Ronald belum lama ini.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menilai menarik atau tidaknya lelang tahap II ini bergantung pada reaksi para investor pasca lelang diumumkan.
Yang terang, Moshe menilai sudah ada upaya pemerintah untuk memberikan berbagai insentif dalam lelang kali ini.
"Namun, apakah itu cukup menarik bagi investor ya sekali lagi, kami lihat saja. Saran saya adalah pemerintah harus sering melakukan benchmarking terhadap negara-negara lainnya, kami bersaing di arena global untuk menarik investasi," terang Moshe ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/11).
Baca Juga: Siap-siap, Kementerian ESDM segera buka tender pipa Cirebon-Semarang
Moshe melanjutkan, migas masih memiliki potensi ke depannya apalagi jika merujuk rencana penyediaan energi yang dikeluarkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN), migas masih terus digunakan setelah 2050 mendatang.
"Migas masih memegang porsi bauran terbesar dan perusahaan IOC pun masih menggantungkan pendapatan mereka dari migas walaupun sudah menyatakan bertransisi," pungkas Moshe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News