kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah ingin dorong pembangkit EBT, banyak proyek masih terkendala


Senin, 14 Juni 2021 / 19:04 WIB
Pemerintah ingin dorong pembangkit EBT, banyak proyek masih terkendala
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berkomitmen mendorong pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 48% dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Kendati demikian, komitmen ini dihadapkan pada kenyataan masih banyaknya proyek pembangkit EBT yang mangkrak atau terkendala.

Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) memastikan masih ada sejumlah proyek panas bumi yang terkendala. Ketua API Priyandaru Effendi mengungkapkan proyek yang terhenti dikarenakan masalah keekonomian dan perjanjian jual beli dengan PLN.

"Kita masih belum melihat pergerakan yang nyata atas proyek-proyek yang terhenti ini. Banyak proyek yang saat ini terhenti," ungkap Priyandaru kepada Kontan.co.id, Senin (14/6).

Meski tak merinci jumlahnya, namun total potensi kapasitas proyek yang terhenti disebut mencapai 1.000 Mega Watt (MW).

Baca Juga: Pemerintah setop bangun PLTU mulai 2025, ini kata pemain EBT

Priyandaru menambahkan, pihaknya berharap dukungan pemerintah guna menyelesaikan permasalahan pada sejumlah proyek yang ada. Apalagi, proyek-proyek ini dinilai masih bisa dilanjutkan. Selain itu, pemerintah juga punya target penambahan kapasitas panas bumi mencapai 2,4 Giga Watt (GW) hingga 2030 mendatang.

Berkaca dari kondisi yang ada, API menilai perlu ada kepastian tender dilakukan dengan seleksi yang ketat. Selain itu, harga listrik yang disediakan juga diharapkan sesuai dengan keekonomian proyek. "Pemerintah wajib hadir untuk mengambil selisih harga keekonomian dengan kemampuan, bisa melalui subsidi atau insentif," sambung Priyandaru.

Langkah dukungan lainnya yakni melalui regulasi demi percepatan dan kepastian pengembangan panas bumi.

Sementara itu, Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menilai potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang cukup besar terdorong sejumlah target dan rencana kerja dari pemerintah.

Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa menjelaskan pengembangan PLTS dari proyek PLTS Terapung ditargetkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 1,9 GW, kemudian substitusi PLTD milik PLN yang jika diubah dengan PLTS bisa mencapai 5 GW hingga 6 GW.




TERBARU

[X]
×