kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pemerintah Rancang Desain Pemanfaatan Gas Bumi Nasional


Minggu, 26 November 2023 / 19:53 WIB
Pemerintah Rancang Desain Pemanfaatan Gas Bumi Nasional
ILUSTRASI. Kapal LNG melakukan pengisian gas di Lapangan Gas Tangguh, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat (24/11/2023). Tangguh Train 3 tersebut menjadi produsen gas terbesar di Indonesia dengan total investasi Rp72,45 trilliun dan mampu memproduksi gas tahunan sebesar 11,4 million ton per annum (mtpa) atau sekitar 35 persen dari produksi nasional. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Beberapa waktu ke depan produksi gas di Indonesia akan semakin melimpah bahkan berlebihan (surplus). Hal ini dipicu mulai beroperasinya sejumlah lapangan gas  dengan potensi yang besar.  

Dalam catatan Kementerian ESDM, cadangan gas bumi di Indonesia sekitar 54,83 Triliun Kaki Kubik Persegi (Trillion Cubic Feet/TCF) yang dinyatakan proven, probable dan possible (3 P) dari lapangan migas yang tersebar dari Sumatera, Jawa, Kalimantan Sulawesi hingga Papua. 

Berdasarkan Neraca Gas Indonesia 2022-2030, Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dari lapangan migas yang ada.  

Baca Juga: Produksi LNG Terkerek, Pasar Domestik dan Global Masih Menarik

Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia juga diperkirakan akan mengalami surplus gas hingga 1.715 juta standar kaki kubik per hari (million standrd cubic feet per day /MMSCFD) yang berasal dari beberapa proyek potensial.

Meski demikian, optimisme temuan cadangan gas bumi tersebut juga diikuti dengan peningkatan volume pemanfaatan gas bumi domestik. 

Sampai dengan Agustus 2023,  tercatat volume pemanfaatan gas bumi domestik mencapai 3,725 BBTUD.

Sejak 2012 hingga saat ini, volume dan nilai pemanfaatan gas bumi untuk domestik lebih besar dibandingkan ekspornya.

Ke depannya, pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan gas untuk domestik dengan menciptakan industri hilirisasi gas.

Salah satu proyek yang akan dibangun ialah amonia biru (blue ammonia). 

Baca Juga: Membangun Masa Depan: APBN 2024 Sebagai Pondasi Menuju Indonesia Maju 2045

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan, pemerintah akan membangun hilirisasi gas alam menjadi low carbon ammonia dengan rencana produksi 875.000 ton per tahun Blue Ammonia, yang akan digunakan untuk co-firing di pembangkit listrik dan juga di pabrik baja.

"Proyek-proyek hilirisasi tersebut merepresentasikan ketangguhan atau daya tahan industri hulu migas Indonesia dalam menjalankan tugasnya di tengah dinamika dan tantangan baik yang bersifat global maupun nasional", ujar Arifin dalam peresmian proyek Tangguh Train 3 di Bintuni, Jumat (24/11). 

Demi memperkuat penyerapan domestik, pemerintah juga merancang desain pemanfaatan gas bumi nasional dengan menyesuaikan pasokan dari hulu dengan kebutuhan di hilir. 

Baca Juga: BPH Migas Pantau Pendistribusian BBM Subsidi dan Minyak Tanah di Sorong



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×