kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pengamat: Pandemi jadi momentum tepat bagi Pertamina akuisisi blok migas luar negeri


Jumat, 07 Agustus 2020 / 17:37 WIB
Pengamat: Pandemi jadi momentum tepat bagi Pertamina akuisisi blok migas luar negeri
ILUSTRASI. Ilustrasi kilang Pertamina


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

"Jadi tetap harus dilakukan dengan kaidah bisnis yang benar, perlu mengingat jangan sampai kasus yang terjadi pada Bu Karen saat itu terulang kembali. Secara prosedur dan administrasi di internal harus solid," ujar Komaidi.

Lebih lanjut, dari sisi teknis, Pri Agung berpandangan bahwa akuisisi blok migas di luar negeri idealnya dilakukan pada aset yang sudah berporduksi tetapi masih dalam tahap awal atau belum mature. 

Baca Juga: Pertamina dikabarkan akuisisi blok migas di Afrika dan Timur Tengah senilai US$ 4,5 M

Dengan begitu, potensi peningkatan cadangan dan produksi ke depan masih bisa dioptimalkan. "Juga sebaiknya fokus pada wilayah yang secara geologi memang memiliki cadangan migas besar dan secara teknis belum merupakan lapangan yang berkategori sulit,  misal di Timur Tengah, atau beberapa negara Afrika," terang Pri.

Selain itu, katanya, assessment dan pemetaan terhadap aspek teknologi dan ekonomi sangat diperlukan. Meliputi aspek subsurface, E&P teknologi, dan fasilitas surface production. Termasuk di dalamnya akses transportasi dan juga pemasaran produknya.

"Hingga assessment politik-sosial atau country risk secara komprehensif mutlak perlu dilakukan terlebih dulu," pungkas Pri.

Merujuk pada pemberitaan sebelumnya, Pertamina dikabarkan tengah melakukan diskusi dengan Occidental Petroleum Corp guna mengakuisisi sejumlah aset minyak dan gas bumi di Afrika dan Timur Tengah.

Mengutip Bloomberg.com, pembicaraan antara kedua belah pihak ini masih berlangsung untuk aset migas Occidental di Ghana dan Uni Emirat Arab dengan nilai sekitar US$ 4,5 miliar.

Selain aset pada dua wilayah tersebut, Pertamina juga disebut tengah menjajaki peluang mengakuisisi beberapa aset dari Occidental di Aljazair dan Oman. Kendati demikian, rencana akuisisi tersebut disebutkan bakal dilakukan terpisah dengan diskusi akuisisi aset di Ghana dan Uni Emirat Arab.

Saat dihubungi Kontan.co.id, Pertamina memang belum memberikan konfirmasi dan penjelasan lebih lanjut terkait kabar tersebut. 

Yang jelas, pada akhir Juli lalu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membenarkan bahwa saat ini pihaknya tengah menjajaki proses akuisisi blok minyak di luar negeri.

"Kami sedang proses akuisisi blok migas luar negeri untuk tingkatkan reserve to production (RTP) dan tingkatkan produksi yang bisa dibawa ke dalam negeri," ungkap Nicke dalam diskusi virtual, Minggu (26/7).

Dia menjelaskan, dengan rencana peningkatan kapasitas dan kualitas sejumlah kilang di tanah air, maka Pertamina membutuhkan tambahan crude (minyak mentah) guna mengisi feed stock kilang yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×