Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto
Dalam masa kepemimpinannya juga, Gamal mengatakan telah ada program penambahan luas areal perkebunan tebu dah merevitalisasi pabrik gula. Demikian juga kelapa sawit, dengan mendorong penguatan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai standar kelapa sawit berkelanjutan.
Kendati demikian, Gamal memberikan sejumlah catatan bagi penerusnya untuk memerhatikan sejumlah tanaman perkebunan seperti kakao, karet, kopi dan sejumlah tanaman lainnya yang sudah mulai tua dan produktivitasnya tidak maksimal. Peremajaan ulang tanaman perkebunan harus dilakukan agar memberikan hasil maksimal. Bantuan dan dorongan dari pemerintah masih sangat diperlukan.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Achmar Manring, mengatakan peran seorang pemimpin perkebunan yang mumpuni sangatlah sulit, mengingat sebagian besar adalah tanaman rakyat.
Pemimpin perkebunan ke depan harus bisa mencermati, menghayati serta mengawasi setiap program dan kegiatan di lapangan. Ia mengapresiasi selama kepemimpinan Gamal dan berharap dirjen berikutnya bisa meneruskan program Dirjen Perkebunan yang sudah berjalan saat ini.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Ediyanto, dan Kelapa Dinas Perkebunan Jawa Barat, Arif Santosa bahwa Dirjen Perkebunan harus memahami substansi program kegiatan perkebunan sehingga mudah dalam mengatasi permasalahan yang timbul seperti yang selama ini sudah dijalankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News