kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengembangan Hydrogen Refueling Station Bukti Transisi Energi di Kancah Internasional


Senin, 26 Februari 2024 / 21:48 WIB
Pengembangan Hydrogen Refueling Station Bukti Transisi Energi di Kancah Internasional
Petugas?beraktivitas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) milik PLN yang baru diresmikan di Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2024). Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo mengatakan, SPBH ini merupakan pilot project PLN dalam membangun ekosistem transportasi berbasis hidrogen hijau atau green hidrogen. (KONTAN/Hendra Suhara)


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bahan bakar hidrogen perlu didorong agar penggunaannya sebagai sumber energi alternatif bagi sektor transportasi. Tak hanya untuk motor dan mobil, tapi juga bisa untuk kereta api, kapal laut, bahkan untuk pembangkit tenaga listrik. 

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) Sofyano Zakaria. Ia juga berpendapat, peresmian SPBU Hidrogen oleh PT PLN (Persero) di Senayan, Jakarta, untuk pertama kalinya, patut mendapatkan apresiasi. 

Hidrogen sendiri merupakan produk sampingan dari pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) dan pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) PLN. 

Baca Juga: PLN Jadi Garda Terdepan Pengembangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen

Hal ini, kata Sofyano, menjadi bukti bahwa PLN serius mewujudkan Net Zero Emisi yang telah diamanatkan dunia lewat G20. 

"Pemerintah sudah sangat perlu mendorong agar energi hidrogen dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif bagi sektor transportasi. Pemerintah perlu segera membuat peraturan dan kebijakan yang mampu mendorong percepatan penggunaan energi alternatif yang adalah clean energy," kata Sofyano melalui keterangan pers, Senin (26/2/2024). 

Ia menambahkan, hidrogen jadi bahan bakar ramah lingkungan karena reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen hanya menghasilkan air sebagai produk sampingan. 

"Sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara," katanya. 

Baca Juga: Pemerintah Bidik Proyek PLTA di Papua Untuk Produksi Hidrogen

Sebagai informasi, PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Indonesia Power, resmi mengoperasikan stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) untuk kendaraan pada Rabu (21/2/2024). HRS yang berlokasi di Senayan, Jakarta tersebut merupakan SPBU hidrogen pertama di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, teknologi transportasi hijau berkembang sangat cepat, mulai dari kendaraan listrik hingga kendaraan hidrogen. 

PLN pun terus melakukan inovasi untuk memfasilitasi setiap perkembangan teknologi. 

Baca Juga: Bahan Bakar Hidrogen Lebih Murah Ketimbang BBM, PLN: Kami Bangun Hulu Hingga Hilir

"Ternyata ada lagi teknologi yaitu green hydrogen menggunakan fuel cell, dan PLN siap mendukung transformasi green transportation, baik itu EV maupun hidrogen," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/2/2024). 

Ia menuturkan, hidrogen HRS Senayan dipasok dari 22 green hydrogen plant (GHP) milik PLN. Total GHP tersebut mampu memproduksi 203 ton per tahun green hydrogen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hidrogen Jadi Bahan Bakar Energi Bersih, Penggunaannya Diharap Makin Meluas untuk Sektor Transportasi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×