Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan penggunaan karet alam dalam negeri akan mengerek harga karet dunia. Pasalnya berimbas pada menyusutnya surplus pasokan karet dunia.
"Naiknya permintaan karet dari dalam negeri Indonesia akan mengurangi surplus pasokan karet dunia," ujar Direktur Kirana Megatara, Daniel Tirta Kristiadi kepada KONTAN, Selasa (23/1).
Tentu saja hal tersebut diungkapkan Daniel dengan catatan inisiatif tersebut dilakukan dengan skala besar.
Selain itu juga perlu terjadi secara terus-menerus sehingga terjadi equilibrium baru bagi permintaan dan penawaran yang positif untuk kenaikan harga karet dunia.
Selain sisi permintaan, penawaran pun perlu diatur untuk memperbaiki harga. Daniel bilang pemerintah perlu mengatur besarnya pertumbuhan lahan perkebunan karet baru.
Hanya saja pertumbuhan itu juga perlu mengikutsertakan tiga negara produsen karet lainnya. "Pemerintah Indonesia perlu mengatur besarnya pertumbuhan lahan perkebunan karet baru oleh tiga negara produsen karet dunia dan diharapkan juga melibatkan 1 negara baru yakni Vietnam," terangnya.
Hal itu perlukan agar pasokan tidak berlebih yang pada akhirnya melemahkan harga karet dunia. Keikutsertaan negara produsen lain pun perlu untuk menjaga harga karet bersama.
Daniel bilang beberapa tahun lalu salah satu negara memperluas perkebunan karet di negaranya yang mengakibatkan kelebihan pasok cukup besar. Akibatnya Indonesia terkena dampak meski tidak melakukan peremajaan atau perluasan lahan.
Oleh karena itu Daniel menekankan selain meningkatkan penyerapan dalam negeri, pengaturan suplai pun perlu dilakukan. Namun, keikutsertaan negara lain perlu ditingkatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News