Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Harga jagung melambung tinggi akibat China gagal panen. Berdasarkan data Bloomberg, harga jagung untuk pengiriman Desember 2010 di Chicago Board of Trade (CBOT) kembali memecahkan rekor tertingginya di level 5,79 sen dolar per bushel.
Sekretaris Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola mengatakan kenaikan harga jagung dunia ini dipicu oleh aksi China yang membeli jagung dalam jumlah besar. "China gagal panen, sehingga harus mengimpor jagung. Celakanya jika China melakukan pembelian komoditas pasti dalam jumlah besar, sehingga bisa mempengaruhi harga," kata Sola kepada KONTAN akhir pekan lalu (30/10).
Sola memprediksikan reli harga jagung dunia akan terus berlanjut karena China akan terus berbelanja untuk mengamankan stok. Bahkan, dia bilang, China sudah siap-siap mengamankan pasokan dengan berinvestasi di luar China akibat cuaca yang mulai tidak kondusif. Harga jagung lokal juga turut meradang. Saat ini harga jagung sudah ada di kisaran Rp 3.000 per kg.
Sola memperkirakan, harga jagung di dalam negeri akan bisa mencapai Rp 3.600 -Rp 3.800 per kg hingga akhir tahun nanti. Asal tahu saja, level harga ini pernah tercapai pada tahun 2008 lalu.
Cuma, kenaikan harga jagung ini belum mampu menghapus keuntungan para produsen etanol. Ini karena, permintaan etanol terus meningkat. Selain itu, meski harga jagung naik, harga gas alam justru menurun sehingga bisa menjadi penyeimbang ongkos produksi. Apalagi, para produsen etanol bisa menambah laba dari produk sampingan fermentasi etanol. Harga komoditas tersebut akhir-akhir ini justru naik.
Harga etanol untuk pengiriman Desember di CBOT melonjak ke level US$ 2,32 per galon. Harga ini adalah harga tertingginya sejak 29 Agustus 2008 lalu. Sementara itu, berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) hasil penyulingan biji-bijian kering yang biasa digunakan oleh peternak sapi harganya melonjak ke level US$ 147,50 per ton di Iowa.
Bahkan pada 15 Oktober 2010 lalu, harga produk ini mencapai US$ 148,50 per ton, rekor tertingginya sejak September 2008. Sementara itu, harga gas untuk memproduksi etanol justru melorot 30% ke level US$ 3,89 per mmbtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News