Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemadaman listrik yang sering terjadi di kota Medan, Sumatra Utara ((Sumut) menuai protes dari kalangan pengusaha ritel. Pemadaman tersebut berdampak pada penurunan pendapatan dan menaikkanbiaya operasional.
Anwar H., Public Relation PT Sumber Alfaria Trijaya untuk wilayah Sumatera Utara mengutarakan pemadaman listrik yang terjadi di wilayah tersebut berdampak pada kenyamanan konsumen berbelanja dan juga menurunkan penjualan.
Padamnya listrik, membuat AC, komputer, dan perangkat elektronik lainnya tidak berfungsi. Bahkan karena intensitasnya padamnya sering, membuat beragam perangkat tersebut menjadi cepat rusak.
"Pemadaman terjadi 2 kali dalam sehari dengan lama 3-4 jam, juga mengakibatkan biaya operasional toko bertambah untuk membeli BBM genset dimana setiap 30 liter bensin untuk jangka waktu 3 jam saja," keluh Anwar.
Hal senada juga diungkapkan Wiwiek Yusuf Marketing Director PT Indomarco Prismatama. Menurutnya investasi perusahaan juga meningkat akibat harus mengeluarkan anggaran untuk membeli mesin genset baru di setiap gerai di wilayah itu.
"Ada 200-300 gerai Indomaret yang tersebar di seluruh Sumatra Utara. Jadi ini membuat cost operasional lebih tinggi," katanya.
Pemadaman listrik di Sumatra Utara ini terjadi karena gangguan pada sistem gardu induk GT 1.1 di Belawan dan Trip IBT 1,2 Inalum yang mengakibatkan terganggunya semua jaringan listrik di Sumatra Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News