Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakui penurunan demand listrik di tahun ini sebagai imbas pandemi covid-19 turut mempengaruhi serapan LNG Kargo.
Vice President Public Relations PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri bilang semula kebutuhan LNG untuk Jawa Bagian Barat ditargetkan sebanyak 33 kargo.
"Berdasarkan asumsi pertumbuhan energi 2020 sebesar -4,3% terhadap realisasi energi produksi pembangkit 2019 maka kebutuhan kargo LNG untuk Jawa turun menjadi 28 kargo," jelas Arsya kepada Kontan.co.id, Senin (20/7).
Baca Juga: PLN akui serapan batubara di semester I 2020 masih rendah
Arsya melanjutkan, penurunan jam operasional sektor industri dan pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) turut mempengaruhi permintaan listrik paruh pertama tahun ini. Hal ini kemudian berdampak pada minimnya kemampuan pembangkit PLN dalam menyerap gas.
Disisi lain, Arsya belum bisa memastikan apakah PLN bakal menambah serapan kargo LNG di sisa tahun ini mengingat PLN bergantung pada tingkat konsumsi listrik di Semester II 2020. "Apabila kondisi akibat wabah COVID-19 ini sudah mulai membaik maka demand listrik diproyeksikan meningkat, sehingga serapan kargo LNG akan meningkat," terang Arsya.
Namun jika tingkat konsumsi listrik tak kunjung membaik maka PLN tak akan menambah serapan LNG kargo disisa tahun ini.
Dalam catatan Kontan.co.id, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief S. Handoko menyebut, ada sejumlah kargo LNG yang tidak jadi diserap lantaran adanya perubahan komitmen dari beberapa sales purchase agreement LNG. Salah satu konsumen utama LNG dalam negeri adalah PT PLN (Persero).
Pasalnya, sejak merebak covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), konsumsi energi anjlok termasuk untuk penjualan listrik. Akibatnya, serapan gas untuk wilayah Jawa dan Sumatera pun mengalami penurunan.
Baca Juga: Bisnis batubara tertekan, Samindo Resources (MYOH) tunda beli alat berat di tahun ini
"Sebut saja PLN, mereka perubahan kargo 14 dari sekitar 34 kargo di tahun 2020. Memang penyebabnya penurunan serapan gas di Sumatera Bagian Utara dan Jawa Bagian Barat karena covid," sambung Arif.
Sebagai gambaran, dari 34 kargo LNG yang rencananya diserap, realisasinya hanya terserap 20 kargo oleh PLN. Dengan rincian 10 kargo dijual ke Sumatera Bagian Utara dan 10 kargo LNG dijual ke Jawa Bagian Barat. Sedangkan dari 14 kargo sisanya, 10 kargo dijual spot dan 4 kargo LNG lainnya belum terserap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News