kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Periklindo Dukung Implementasi Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik


Minggu, 09 April 2023 / 10:00 WIB
Periklindo Dukung Implementasi Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa motor listrik di sebuah dealer motor listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menyambut positif pemberian subsidi dan insentif pembelian kendaraan listrik roda dua dan roda empat dari pemerintah.

Sebagaimana yang diketahui, pemerintah memberikan bantuan subsidi sebesar Rp 7 juta per unit untuk pembelian sepeda motor listrik dengan syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%. Target subsidi ini menyasar 200.000 unit motor listrik pada 2023.

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% untuk pembelian mobil listrik dan bus listrik yang memenuhi TKDN 40%. Khusus untuk bus listrik, pemerintah turut menyuntikkan insentif PPN 5% untuk bus listrik dengan TKDN di rentang 20% sampai 40%. Insentif ini menyasar 35.862 unit mobli listrik dan 138 unit bus listrik pada tahun ini.

Ketua Umum Periklindo Moeldoko menyampaikan, pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah pemerintah dalam memajukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga: Motor Listrik ALVA One Capai TKDN 44%, Penuhi Syarat Insentif

Kebijakan yang berkaitan dengan subsidi atau insentif kendaraan listrik memang sangat dibutuhkan. Sebab, Indonesia sudah berkomitmen untuk mewujudkan net zero emission carbon pada 2060.

Di samping itu, impor BBM Indonesia masih tergolong tinggi sehingga perlu dipangkas. Alhasil, penggunaan kendaraan listrik harus didorong oleh pemerintah melalui berbagai kebijakan insentif.

“Listrik dari PLN yang sempat oversupply juga bisa terserap ketika penggunaan kendaraan listrik meningkat berkat kebijakan insentif,” ujar dia dalam acara media gathering PEVS 2023, Kamis (6/4).

Periklindo pun menempatkan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah. Periklindo terus berupaya memberikan masukan dan evaluasi kepada pemerintah supaya setiap aturan atau kebijakan kendaraan listrik yang dirancang dapat selaras dengan kebutuhan pasar.

“Kami perjuangkan angka-angka dalam insentif itu berdarah-darah sampai akhirnya ketemu angka yang memadai,” kata Moeldoko.

Baca Juga: Sepanjang Tahun 2023, Dharma Polimetal (DRMA) Kejar Pertumbuhan Bisnis hingga 25%

Di samping itu, Perklindo juga berkomitmen untuk terus berperan menghubungkan industri kendaraan listrik dengan pemerintah, antar pelaku industri itu sendiri, serta dengan masyarakat.

Peran sosialisasi terhadap kendaraan listrik juga dipastikan akan terus dijalani oleh Perklindo. Apalagi, tak sedikit dari masyarakat yang masih cukup awam dengan kendaraan listrik, terutama mengenai isu keamanan baterai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×