Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penyediaan pasokan listrik untuk Blok Rokan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersiap memasuki tahapan baru dalam waktu dekat. Asal tahu saja, per 9 Agustus 2021 Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan secara resmi bakal mengambil alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengungkapkan penyediaan pasokan listrik pada tahapan awal besar kemungkinan tetap diupayakan melalui pihak ketiga.
"Mungkin melibatkan pihak ketiga bekerjasama dengan PLN. (Tapi) untuk jangka panjang akan disuplai oleh PLN," ujar Julius kepada Kontan.co.id, Minggu (31/1).
Baca Juga: Meski masih ada tantangan, pembentukan holding BUMN panas bumi punya sejumlah manfaat
Sementara itu, SVP Corporate Communication Pertamina Agus Suprijanto bilang rencana suplai saat ini masih sejalan dengan nota kesepahaman yang telah diteken beberapa waktu lalu antara Pertamina dan PLN. "PLN yang akan memberikan supply dengan source yang dilakukan dengan pihak ketiga," kata Agus kepada Kontan.co.id, Minggu (31/1).
Agus menambahkan, sumber pasokan dari pihak ketiga ini nantinya bisa langsung oleh PLN maupun oleh perusahaan swasta.
Senada, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Agung Murdifi menjelaskan pasca MoU bersama Pertamina, dalam waktu dekat akan dilakukan perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL).
Baca Juga: SMR Utama (SMRU) incar volume overburden removal sebesar 27 juta bcm pada tahun ini
"Dalam waktu dekat juga akan dilakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik. PLN siap untuk memastikan pasokan listrik cukup dan handal demi menjaga kegiatan produksi pada Wilayah Kerja Rokan," kata Agung kepada Kontan.co.id, Minggu (31/1).
Ia pun memastikan PLN siap menjalankan komitmen untuk memberikan pasokan listrik dan uap kepada Pertamina Hulu Rokan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, selama ini kebutuhan listrik Blok Rokan bersumber dari pihak swasta yang tidak masuk dalam kontrak alih kelola antara Chevron dan pemerintah.
"Mereka entitasnya dari third parties, swasta. Perlu negosiasi dan ada upaya ditawarkan secara publik," kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (19/1).
Arifin melanjutkan, pihaknya memang tengah mendorong PLN untuk masuk dan menyuplai kebutuhan listrik di sana. Kendati demikian, Arifin memastikan nantinya perlu ada penyesuaian frekuensi yang harus dilakukan PLN.
Baca Juga: Gasifikasi PLTD disebut terganjal data kebutuhan gas dan keekonomian, ini kata PLN
"Perlu penyesuaian frekuensi dari 50 Hertz ke 60 Hertz, ini dalam tahap perhitungan," kata Arifin.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap untuk Wilayah Kerja Rokan antara PLN dan Pertamina Hulu Rokan (PHR). Wilayah Kerja Rokan akan dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan pada 9 Agustus 2021 mendatang.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menyatakan kesiapan PLN dalam menjalankan kepercayaan pemerintah dan Pertamina ini. Kata Bob, PLN memastikan pasokan listrik dan uap yang cukup dan handal demi menjaga kegiatan produksi pada Wilayah Kerja Rokan.
Selanjutnya: Kerjasama dengan Tekmira ESDM, Timah (TINS) mampu perpanjang umur produksi 12 tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News